Jalan Alternatif Candiyasan-Keseneng, Solusi Kurangi Laka Maut Kertek
KOORDINASI. Rapat koordinasi Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan Kabupaten Wonosobo.(foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--Magelangekspres.com
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Pemkab Wonosobo mengklaim sudah mempunyai solusi untuk mengurangi kasus kecelakaan di jalur maut Kertek. Salah satunya adalah membangun jalur alternatif Candiyasan-Keseneng. Jalur tersebut secepatnya akan direalisasikan.
“Pemkab tidak tinggal diam dengan kasus kecelakaan Kertek. Salah satu upaya untuk mengurangi angka kecelakaan diantaranya dengan membangun jalan alternatif Candiyasan-Keseneng,” ungkap Kepala Disperkimhub Wonosobo, Agus Susanto, dalam rakor FLLAJ, baru baru ini.
Menurutnya, dari hasil monitoring dan rekomendasi KNKT beberapa tahun lalu sudah ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah, terutama terkait sarana pendukung seperti menghilangkan baliho yang menghalangi pandangan sopir ke jalur penyelamat. Kemudian membuat rest area serta memperbanyak himbauan dan rambu di jalur Sindoro Sumbing.
“Rekomendasi dari KNKT sudah kita laksanakan, tapi memang jalur tersebut memang memiliki turunan panjang yang sering melalaikan sopir, jika tidak hati hati, kendaraan besar dengan muatan banyak, serta pengemudi yang belum pernah melintas, berpotensi terjadi rem blong,” ucapnya.
Namun Agus mengakui bahwa pembuatan jalur alternatif Candiyasan Kertek- Keseneng Mojotengah bukan merupakan satu satunya solusi, sebab yang paling tepat adalah pengemudi malam yang melintas dalam kondisi lelah harus istirahat di rest area.
“Paling tepat ya perbanyak rest area di jalur itu, utamanya jelang dini hari saat sopir mengantuk istirahat dan sehingga mesin dan rem mobil ikut dingin, secara psikologis sopir juga kembali dalam kondisi lebih baik,” katanya.
Selain itu, masyarakat juga harus berpartisipasi dalam pembangunan rest area di sepanjang jalan tersebut, sebab upaya pemerintah untuk membangun rest area di sekitar Candimulyo sempat terhalang oleh penolakan warga, sehingga tidak jadi dibangun.
“Kita keterbatasan soal tanah untuk rest area, yang ada milik warga atau tanah desa, dan tentu saja kalau tidak mendapatkan persetujuan dari yang bersangkutan ya tentu tidak bisa dibangun. Itu alasan kenapa hingga sekarang tidak ada rest area yang representatif,” tandasnya.
Agus juga menambahkan, untuk wisatawan dari arah timur dengan jumlah yang cukup banyak, dan belum berpengalaman melalui medan Wonosobo, untuk berkoordinasi dengan petugas Dishub, yang berjaga di terminal dan juga rest area, sehingga jika kesulitan akan di pandu.
“Kita minta kepada biro wisata untuk koordinasi dengan kami, jika tidak memahami kondisi jalur Sindoro Sumbing Kertek, kita akan pandu,” katanya.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini terjadi kecelakaan di jalur maut jalan Sindoro Sumbing Kertek, bus pariwisata dari Jawa Timur diduga alami rem blong dan menabrak sejumlah mobil yang ada di depannya pada dini hari. Sebanyak 6 orang tewas ditempat, dan 1 orang tewas setelah mendapatkan perawatan intensif, sedangkan dua lainnya alami luka luka. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com