Sambut Hari Ibu, GOW Kota Magelang Bikin Batik Ecoprint
BATIK. Gabungan Organisasi Wanita Kota Magelang bersama-sama mengaplikasikan daun menjadi batik di Aula PDAM setempat, belum lama ini.(foto: ika zahara/magelang ekspres)--Magelangekspres.com
KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Jelang Hari Ibu, Desember 2022 mendatang, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Magelang menggelar acara membuat batik di kantor PDAM Kota Magelang, belum lama ini.
Berbeda dari biasanya, pembuatan batik ini menggunakan teknik ecoprint, yaitu kain yang diberi motif dari daun alami dan dikukus atau steaming dan menghasilkan warna sesuai warna daun.
Ketua GOW Kota Magelang Sri Redjeki Soelistijo menuturkan pengadaan kegiatan ini dilakukan di PDAM karena fasilitas sangat memadai dan mempermudah pencucian kain batik.
"Kebetulan juga banyak anak anggota GOW di PDAM ini," tutur Soelis di sela kegiatan.
Ia mengatakan, hasil batik akan ditampilkan dalam fashion show pada 20 Desember mendatang.
"Pada momen Hari Ibu itu akan ada etika berbusana, lomba ibu berjilbab, dan batik ini akan ditampilkan oleh 10 orang dalam fashion show," imbuh Soelis.
Kegiatan pembuatan batik ini dimulai pada pukul 08.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB yang terdiri dari 50 peserta, di mana setiap organisasi wanita mengirimkan 3 orang perwakilan. Ia berharap dengan adanya ilmu yang bermanfaat ini, dapat disalurkan melalui peserta ke organisasi mereka masing-masing.
Sebelum kegiatan pembuatan batik ini, sudah dilaksanakan kursus MC di Semarang dan table manner di Jogjakarta. Pada tanggal 7 Desember mendatang juga akan diadakan lomba bayi merangkak di aula Gereja Ignatius Magelang.
“Kita akan menggelar lomba bayi merangkak usia 8 sampai 10 bulan. Jadi bayi akan berlomba menuju 2 arah, apakah ke tempat ibunya atau pembantunya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Anak Ranting 3 RST dr Soedjono, Dian Dedy Firmansyah mengaku antusias mengikuti pembuatan batik secara bersama-sama ini. Menurutnya, proses pembuatan ecoprint ini perlu usaha keras, namun tetap menyenangkan.
"Prosesnya tidak susah kok, pertama kainnya direndam air kapur sirih, kemudian dibilas, dijemur, dan dibeberkan. Setelah itu daun disusun di atasnya, lalu ditumpuk kain lagi dan plastik. Berikutnya ditekan supaya daun menempel, lalu digulung, diikat dan dikukus sampai menjadi kain batik,” ungkapnya. (mg1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com