Hujan Deras di Temanggung, Akibatkan Tebing di Sejumlah Kecamatan Longsor

Hujan Deras di Temanggung, Akibatkan Tebing di Sejumlah Kecamatan Longsor

LONGSOR. Tebing di belakang rumah warga di Desa Nglorok Kecamatan Pringsurat longsor, akhir pekan kemarin. (foto:doks BPBD Temanggung.)--Magelangekspres.com

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Hujan yang mengguyur Kabupaten Temanggung akhir pekan lalu, menyebabkan tebing longsor di sejumlah kecamatan.

Meski tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut, namun sejumlah akses jalan sempat terputus.

Seperti di Kecamatan Wonoboyo, badan jalan menuju ibu kota kecamatan tersebut mengalami longsor yang cukup lebar, sehingga menyebabkan jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
Di daerah lainnya seperti di Kecamatan Tretep, Pringsurat, Gemawang dan Kecamatan Kaloran, tebing pembatas jalan dan pembatas antar rumah mengalami longsor. Sehingga menyebabkan rumah bagian belakang milik warga mengalami kerusakan yang cukup parah.

Atas sejumlah bencana alam tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung memberikan sejumlah bantuan kepada korban. Bantuan yang diberikan yakni sejumlah sembako untuk pelaksanaan kerja bakti pembersihan material longsoran tanah dan kegiatan kemanusiaan lainnya.

"Bantuan yang kami berikan yang paling dibutuhkan terlebih dahulu," kata Kepala BPBD Temanggung Toifur Hadi, kemarin.

Toifur  mengatakan bantuan disalurkan BPBD pada korban bencana alam dalam peninjauan lokasi dan penanganan kebencanaan, setelah mendapatkan informasi dari pemerintah desa atau warga akan adanya bencana alam.
Disebutkan, tanah longsor terjadi antara lain di Dusun Dawunan RT 03 dan RT 1 RW 07 Desa Nglorog Kecamatan Pringsurat, yang terjadi pada Jumat (21/10) sore.

Menurutnya, curah hujan tinggi yang mengguyur dalam beberapa hari ini menyebabkan 2 titik longsor dan 2 rumah rusak ringan, 1 terdampak dan 1 terancam longsor.

Di titik RT 03, lanjutnya, tebing belakang rumah Kursini dan Sumi longsor dengan panjang 9 meter dan tinggi 6 meter. Selain curah hujan yang tinggi longsor juga disebabkan aliran air hujan yang mengalir dari pemukiman yang berada di atas kurang terarah sehingga meluap ke tebing tersebut.
Ia mengatakan titik longsor lain yakni tebing depan rumah milik Sarijem dengan tinggi 9 meter dan panjang 9 meter longsor. Akibatnya teras depan rumah Sri Ningsih tertutup longsoran.

"Kerugian mencapai Rp 16 juta, " kata dia.

Dikatakan di RT 02 RW 02 Walitelon Selatan Kecamatan Temanggung sebuah senderan rumah milik Dwi Darwati sepanjang 12 meter dan tinggi 5 meter mengalami longsor. Dampaknya material longsor juga menutupi sebagian sungai kali seliling. Kerugian mencapai Rp13,5 juta.

Dikatakan longsor terjadi di samping MI Al Irsyad di Dusun Tiyono Desa Kaloran Kecamatan Kaloran. Tebing ini dengan panjang 10 meter dan tinggi 11 meter. Dampak longsor memutus akses jalan rumah yang berada di belakang MI tersebut.

"Untuk sementara ini bagi korban yang rumahnya mengalami kerusakan cukup parah ada yang mengungsi, namun bagi yang tidak masih berada di rumahnya," katanya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com