Puncak Islamic Tidar Fair 2022 Diramaikan Kehadiran Habib Geys

Puncak Islamic Tidar Fair 2022 Diramaikan Kehadiran Habib Geys

SHOLAWAT. Tidar Bersholawat menandai puncak Tidar Fair 2022 yang diadakan Untidar, Minggu (30/10).(foto : dok untidar/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Habib Geys bin Abdurrahman Assegaf menyerukan jangan pernah melupakan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari kita semua.

“Orang yang tidak menghargai masa lalu adalah orang-orang yang tidak mempunyai masa depan. Untidar harus menjadi tempat dimana setiap insannya menghargai jati diri dan masa lalu,” jelas Habib Geys pada acara Puncak Tidar Islamic Fair 2022 di Gedung dr H Suparsono, Minggu (30/10).

Perlu diketahui, 9 dari 10 hukum perdata Prancis berhutang pada Fiqih Maliqi. Sebab, pada masa penjajahan Mesir, Napoleon Bonaparte setiap harinya membunuh 5 ulama Al Azhar yang mempelajari Fiqih Maliqi.

“Kemudian hukum yang ada diinstal tanpa unggah-ungguh dan diadopsi menjadi hukum Prancis tanpa mereka tahu bahwa sesungguhnya semua itu berasal dari syariah Rasul,” tambahnya.

Contoh ajaran Rasul yang diadopsi adalah perihal dua saksi yang harus dihadirkan dalam suatu pernikahan agar dianggap sah. Klausul dua saksi tersebut sama persis dengan yang tercantum pada Fiqih Maliqi.

“Contoh lain adalah apabila istri ditinggal 4 tahun maka pengadilan dapat menjatuhkan status cerai dengan suaminya. Jika suaminya tiba-tiba kembali maka dianggap telah bangkit dari kematian tanpa bisa mengakui lagi harta benda yang sudah ada di istrinya terdahulu,” papar Habib Geys.

Hanya Rasullullah SAW satu-satunya makhluk yang tidak rela jika umatnya masuk ke dalam neraka. Padahal setiap hari umatnya menyakiti hatinya dengan melanggar ajaran-ajarannya. Hal yang paling sederhana saja adalah jika kita makan dengan selain tangan kanan atau minum berdiri.

”Satu yang perlu saat ini benar-benar dihindari adalah hoaks dan pembunuhan. Telah dijelaskan Rasullullah SAW menjelang hari akhir akan merajalela fitnah atau saat ini juga bisa dipahami dengan hoaks di mana menyebabkan sesama muslim saling membunuh,” ujarnya Mengusung tema membentuk generasi muslim berakhlak Rasulullah yang dirindukan bangsa, tujuannya agar  semua dapat bersama-sama memperbaiki diri ke arah yang baik, berhijah dari keburukan dan menyongsong kebaikan.

Acara ini juga diisi dengan sholawat bersama dengan Habib Fata Zahir Al-Atthas.

Tidar bersholawat juga disemarakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Iqsan yang selama ini memang menggeluti rebana dan seni religi di Untidar. “Mewakili keluarga besar Untidar kami mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas Habib Geys dan Habib Fata. Dengan niat membangun cinta kepada Rasulullah SAW kami berharap bisa membaca sholawat bersama dan mendapat tambahan pengetahuan untuk jalan kebaikan dalam beribadah kepada Allah SWT,” tutur Prof Dr Sugiyarto MSi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Untidar.

Dia berharap semoga acara ini membawa berkah sebanyak-banyaknya sehingga cahaya kebaikan terpancar dari Untidar. (adv/wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com