Viral Pemandian Air Hangat di Tempuran, Ternyata Sumber Airnya dari Sini
PEMANDIAN AIR HANGAT. Sumber mata air hangat keluar dari saluran paralon di Pemandian Tirta Madu Barokah salah satu dari jajaran pemandian yang ada, Senin, 21 November 2022.(foto : ika zahara/magelang ekspres)--Magelangekspres.com
KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Pemandian air hangat yang berlokasi di Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang yang banyak dicari masyarakat itu sekarang jumlahnya terus bertambah. Kompleks pemandian air hangat ini rupanya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Keberadaan pemandian air panas, memberikan dampak positif bagi warga setempat. Betapa tidak, banyak masyarakat yang mendapatkan pekerjaan baru karena ramai kunjungan dari wisatawan.
”Sebelumnya saya tidak punya pekerjaan tetap, tapi setelah ada pemandian ini cukuplah untuk membantu perekonomian saya,” tutur salah satu tukang parkir yang kerap disapa Slamet (55), Senin, 21 November 2022.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Ratna (38), ibu rumah tangga yang kini memanfaatkan momentum banyaknya wisatawan untuk menjual minuman di area luar pemandian. Ia merasa mendapat keuntungan hanya dengan menjajakan minuman dan camilan bagi para pengunjung.
Menurut sejarah, sumber air di Desa Sumberarum ini merupakan mata air buatan yang dibangun pada masa perang Jawa 1825-1830. Para prajurit di bawah kepemimpinan Pangeran Diponegoro kala itu membuat sumber mata air dengan menggunakan bambu.
"Ternyata di sini ada sungai bawah tanah yang dibuat pejuang (prajurit Diponegoro) pada saat itu dan diyakini menjadi tempat beribadah Pangeran Diponegoro. Ternyata sumber mata air keluar dan airnya itu hangat,” kata Imam Fauzan, salah satu pengurus pemandian air hangat Desa Sumberarum, Tempuran.
Sayangnya, selama bertahun-tahun lamanya, sumber mata air panas itu tidak tergarap. Barulah pada tahun 2019 lalu, warga bergotong-royong membikin perbaikan sumber mata air dengan cara dibor.
Lokasi pemandian air hangat yang viral ini memang terbilang jauh dari keramaian karena berada di tengah hutan. Meski bisa diakses roda empat, tetapi pengunjung harus tetap waspada karena permukaan jalannya masih berupa beton di dua sisi saja.
Imam menambahkan, sumber mata air di sana mengandung sulfur sehingga bersifat hangat. Masyarakat meyakini bahwa air yang mempunyai kandungan sulfur dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.
”Kalau rasa dari air sendiri cenderung ke asin dan asam. Makanya, namanya jadi mata air panas Ngasinan,” ujarnya.
Saat ini, kompleks pemandian air hangat di Sumberarum mulai dilirik para investor. Mayoritas mereka berasal dari luar Magelang.
”Sekarang tidak cuma satu, tapi ada beberapa seperti Tirta Madu Barokah, Lintang Waterpark, Umbul Banyu Roso, kolam renang Sumber Arum, dan pemandian Ngasinan karena banyak investor yang sudah masuk,” ungkapnya.
Imam menuturkan, di setiap pemandian punya ciri khas atau pesona tersendiri. Salah satu pemandian yang baru dibangun dan masih dalam tahap pembangunan yaitu Lintang Waterpark yang baru beroperasi selama satu minggu ini.
Rata-rata harga tiket masuk hanya Rp10.000 untuk orang dewasa dan Rp7.000 untuk anak-anak. Pengunjung tak hanya bisa berenang air hangat, tetapi tidak sedikit mereka mencoba untuk berobat. Sebab, berendam di air hangat ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com