Jelang Natal dan Tahun Baru 2023, Harga Kepokmas di Temanggung Naik, Pedagang Menjerit

 Jelang Natal dan Tahun Baru 2023, Harga Kepokmas di Temanggung Naik, Pedagang Menjerit

MELAYANI. Salah satu pekerja di toko kelontong di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung sedang melayani pembeli.(foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres)--Magelangekspres.com

TEMANGGUNG,  MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Meskipun dalam beberapa hari terakhir ini harga kebutuhan masyarakat (kepokmas) sudah mengalami kenaikan, namun Pemerintah Kabupaten Temanggung baru akan melakasanakan rapat koordinasi.

"Kami akan segera melakukan rapat koordinasi terkait dengan harga-harga kepokmas menjelang perayaan natal dan tahun baru mendatang," kata Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan UMKM Temanggung Entargo Yutri Wardono, kemarin.

Ia mengakui, berdasarkan hasil pantuan di sejumlah pasar tradisional di Temanggung, harga kepokmas memang sudah mengalami kenaikan, namun masih bisa terkendali.

Khusus untuk bahan pokok seperti gas elpiji bersubsidi 3 kilogram, pihaknya sudah berusaha mengajukan penambahan kuota untuk memenuhi kebutuhan selama perayaan natal dan tahun baru mendatang.

"Untuk yang lainnya sudah dilakukan pantauan, memang harga sudah mulai beranjak naik, hanya saja kenaikannya masih terkendali," katanya.

Dari pantauan koran ini di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, harga kepokmas yang mengalami kenaikan di antaranya, telur ayam ras, bawang merah dan putih, beras, dan gula pasir.

"Sudah biasa, ketika menjelang akhir tahun seperti ini harga-harga selalu naik, apalagi ada perayaan natal dan tahun baru," tutur Khofifah, salah satu pedagang di pasar tersebut.

Khofifah menyebutkan, kenaikan paling tinggi dialami pada harga telur ayam dan bawang merah. Harga telur ayam ras naik Rp4 ribu dari sebelumnya Rp26 ribu per kilogram. Lalu bawang merah semula dijual Rp18.800 kini naik menjadi Rp38 ribu atau naik sebesar Rp12.200 per kilogram.

Sedangkan untuk beras saat ini harganya menjadi Rp12.200 dari sebelumnya Rp11.500 per kilogram, dan gula pasir sebelumnya Rp12.500 kini naik menjadi Rp13.500 per kilogram.

"Ini baru masuk pertengahan bulan Desember, jika sudah semakin mendekati hari raya natal dan tahun baru, kemungkinan akan ada lagi kenaikan harga," tuturnya.

Menurut Khofifah, kenaikan harga seperti saat ini tidak menguntungkan pedagang, karena konsumen menjadi lebih berhemat saat berbelanja.

"Jadi lebih perhitungan, omset kami jadi turun, harapan kami mau akhir tahun atau mejelang hari raya itu harga tetap bisa stabil," harapnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com