Kementan Pastikan 12 Bahan Pokok Aman di Kota Cirebon

Kementan Pastikan 12 Bahan Pokok Aman di Kota Cirebon

Tim monitoring pangan Polbangtan YoMa bersama Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Cirebon saat monitoring ketersediaan 12 bahan pokok di Pasar Kanoman dan Pasar Jagasatru Kota Cirebon (28/12).--

CIREBON, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Menjelang pergantian tahun, Kementan memastikan pangan tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Tak terkecuali di Kota Cirebon.

Melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang (Polbangtan YoMa), Kementan pastikan Kota Cirebon aman dalam menyediakan 12 bahan pokok.

Hal ini diperlukaan kolaborasi antar pihak, seperti yang didorong oleh Mentan SYL selama ini. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan tanggung jawab seluruh pihak. Permerintah pusat dan pemerintah daerah harus melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan pangan di pasar – pasar. 

“Menjaga harga itu bukan hanya Menteri, tapi di sini juga ada Bupati, Walikota, ada Kadis Provinsi, ada pak Gubernur, kita sama – sama.”

Menindaklanjuti arahan Mentan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi telah mengadakan rapat pengawalan pangan 14 Desember lalu. Ia menekankan perlunya memonitor ketersediaan pangan di Provinsi Jawa Barat.

“Jawa Barat sering dijadikan barometer (ketersediaan pangan) tingkat nasional.  Segera lakukan koordinasi. Jika terdapat masalah, segera cari solusinya. Pastikan kondisi pangan di daerah aman.” Jelas Dedi.

Menanggapi hal tersebut, tim monitoring pangan Polbangtan YoMa bersama Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon terjun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan 12 bahan pokok di Kota Cirebon.

Turun di Pasar Kanoman dan Pasar Jagasatru Kota Cirebon (28/12), tim monitoring pangan Polbangtan YoMa membuktikan ketersediaan 12 bahan pokok tersebut. Keduabelas bahan pokok meliputi beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting dan rawit merah, daging sapi, daging dan telur ayam ras, gula konsumsi, hingga minyak goreng.

Dilaporkan oleh tim, terdapat penurunan harga telur, dari Rp. 32 ribu menjadi Rp. 28 ribu. Sedangkan harga bahan pokok lainnya mengalami peningkatan harga, namun masih terbilang stabil. Peningkatan cukup signifikan pada komoditas cabai rawit, dari Rp. 40 ribu menjadi Rp. 50 ribu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala bidang Ketahanan Pangan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon, Elmi Masruroh menjelaskan "Untuk pasokan dan stok di pasar Kanoman maupun pasar Jagasatru aman, distribusi barang dari daerah pemasok lancar".

Ia menyebutkan adanya pasar induk Kota Cirebon yang berperan penting dalam menyediakan pangan. Pasar induk ini mendapat pasokan dari wilayah Ciayumajakuning, bahkan dari Jawa Timur. Hal ini menyebabkan stok pangan Kota Cirebon tetap terjaga.

Untuk antisipasi keadaan darurat, dinas telah menyusun strategi distribusi bahan pangan.

“Untuk saat ini, stok aman. Namun, apabila nanti sampai terjadi kekurangan pangan, kami sudah punya rencana untuk mengadakan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan daerah produsen", ungkap Elmi.(hms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: humas polbangtan yoma