6.116 PMKS Terdeteksi di Kota Magelang, Ini yang Dilakukan Dinsos

6.116 PMKS Terdeteksi di Kota Magelang, Ini yang Dilakukan Dinsos

RUMAH SINGGAH. Rumah Singgah sementara milik Dinsos Kota Magelang untuk penanganan PMKS di Jalan Gatot Subroto, Magelang Selatan, Kota Magelang. foto: larasati putri/magelang ekspres--

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – “Memanusiakan manusia”, sebuah kalimat yang selalu ditanamkan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang dalam memberikan pelayanan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Berangkat dari niat baik itu, Dinsos Kota Magelang berhasil mempertahankan peringkat terendah PMKS di Jawa Tengah hingga tahun 2021 menurut rekapitulasi data PMKS yang dirilis secara resmi via website Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial, Dinsos Kota Magelang Sunaryanto, ditemani, Penyuluh Sosial Ahli Muda, Carmila menyajikan selembar kertas yang berisi rekapitulasi data PMKS Kota Magelang tahun 2022.

“PMKS tahun ini mengalami penurunan dari 6.813 di tahun 2021 menjadi 6.116 pada tahun 2022,” ujar Sunaryanto, Sabtu, 7 Januari 2023.

Ia menambahkan, angka fakir miskin yang mendominasi dari ke-26 kriteria PMKS pun menurun dari 5.477 menjadi 4.347 orang. Ini bukti nyata bahwa peran Dinsos Kota Magelang dalam mengimplementasikan Pasal 34 UUD RI Tahun 1945 yang bernarasi “Fakir Miskin dan Anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara”.

Carmila ikut bercerita, di Kota Magelang sendiri terdapat beberapa kelurahan dan kawasan padat penduduk yang kerap kali ditemui penyandang disabilitas dan fakir miskin.

“Magersari, Rejowinangun Utara, Tidar Selatan, dan Tidar Utara,” sebut Carmila.

Namun, Carmila menambahkan, lokasi ini bukan sebagai wilayah mutlak penyumbang terbesar PMKS di Kota Magelang. Sebarannya masih merata untuk kategori tertentu.

“Para penyandang ini kita bantu, kita latih, kita dampingi agar masalah kesejahteraan sosial baik fisik maupun ekonomi dapat membaik,” kata Carmila.

Dari upaya Dinsos Kota Magelang, pihaknya berharap, kota kecil ini dapat menjadi tempat yang nyaman baik bagi masyarakat Kota Magelang maupun PMKS.

“PMKS ini berdampak besar bagi pendapatan perkapita Kota Magelang serta daya beli masyarakat, karena kemampuan ekonomi yang baik dari setiap orang akan menunjukkan bagaimana kesejahteraan suatu daerah,” imbuh Carmila.

Sunaryanto menuturkan, PMKS sendiri hanya berbeda secara fisik dan ekonomi tetapi kodrat sebagai manusia tetap sama. Ia berpesan, jangan ada diskriminasi, marginalisasi, maupun dikotomi kepada PMKS.

"Lagipula tolong menolong adalah inti dari manusia sebagai makhluk sosial," pungkasnya. (mg4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres