Strategi Pemkot Magelang Hadapi Ancaman Resesi Global 2023, Simak Penjelasannya!

Strategi Pemkot Magelang Hadapi Ancaman Resesi Global 2023, Simak Penjelasannya!

STRATEGI. Pemkot Magelang menyiapkan strategi ancaman resesi 2023 yang diprediksi para ahli ekonom akan melanda pada kuartal pertama tahun ini.(desain grafis : larasati putri/magelang ekspres)--

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Santer kabar resesi yang mengguncang ekonomi Indonesia tahun 2023, membuat pemerintah di daerah segera menyiapkan langkah strategis untuk mengurai ancaman tersebut.

Pemkot Magelang turut serta memberikan peran dalam pengendalian ekonomi guna menjaga sirkulasi pertumbuhan ekonomi daerah karena daya beli masyarakat yang menurun.

Diketahui, ancaman resesi tahun 2023 dipicu oleh berbagai masalah mulai dari penurunan permintaan produk ekspor, penurunan beberapa harga komoditas, kenaikan suku bunga di negara-negara maju, adanya depresiasi rupiah hingga pertumbuhan ekonomi yang lambat.

Asisten Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Magelang, Chrisatrya Yonas Nusantrawan Bolla mengatakan, akibat pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020 hingga 2021 berdampak besar memperlambat pertumbuhan ekonomi  di Kota Magelang.

"Secara riil produk domestik regional bruto atau PDRB Kota Magelang di tahun 2020 mencapai Rp6.314 triliun Rupiah dengan pertumbuhan -2,45 persen.Hampir seluruh lapangan usaha pembentuk PDRB Kota Magelang mengalami perlambatan di Tahun 2020,” katanya, Jumat, 27 Januari 2023.

Di sisi lain, setelah aktivitas perekonomian mulai berjalan normal pasca pandemi Covid-19, nilai PDRB per kapita Kota Magelang pun mulai bangkit dan mengalami kenaikan.

"Pada tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020. Nilai tersebut tercatat sebesar Rp75.477.180, meningkat sekitar Rp3.775.140 dibandingkan tahun sebelumnya,” terangnya.

Mantan Kepala DPUPR Kota Magelang itu menyebutkan, sebagai upaya melaksanakan percepatan pemulihan ekonomi dan pengamanan daya beli masyarakat, Pemkot mengalokasikan dana Biaya Tak Terduga (BTT) sebagai jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi.

"Selain itu ada pemberian insentif pada sektor ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19. Tidak hanya itu, pemerintah turut mempersiapkan pengadaan bahan pangan dan kepokmas untuk mencegah perilaku panic buying. Lalu, kami sokong pelaku UMKM dan IKM melalui pemberian stimulus dalam rangka penguatan modal usaha,” ujarnya. (mg4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com