Bangun Jaringan, JNE Bangkitkan Semangat UMKM Magelang

Bangun Jaringan, JNE Bangkitkan Semangat UMKM Magelang

KIRIM MADU.Anto setiap hari mengirim madu kepada pelanggannya dari berbagai daerah di Indonesia melalui JNE yang diambil langsung oleh kurirnya.--

Strategi creative education dalam berbisnis menjadi pilihan Antok dalam memasarkan produknya, dengan harapan mampu mengedukasi pembeli sembari berjualan. “Menjual madu itu bukan hanya menjual barang tapi juga menjual kepercayaan. Saya membuat wisata edukasi sebagai tempat untuk berbagi soal madu, proses pembuatan madu, dan bisa minum langsung madu dari sarangnya,“ terangnya.

Selain meningkatkan kepercayaan pelanggan, lanjut Anto, creative education juga mampu memberikan customer experience yang menarik dan berbeda dengan kompetitor. “Kami memiliki tim pemasaran digital dengan berbagai program. Di samping itu, kita kerap memanfaatkan promo JNE, ada potongan biaya ongkos kirim 25 persen dan kami gunakan, alhamdulillah ada peningkatan dalam segi penjualan," ungkapnya.

Diakui Anto, pandemi Covid-19 justru mendatangkan berkah bagi dirinya, permintaan madu kian meningkat bahkan terpaksa harus menolak permintaan karena stok yang masih kurang. Kebanyakan permintaan pun datang dari para reseller, yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Meningkatnya permintaan madu di masa pandemi karena dipercaya bahwa madu dapat meningkatkan imun tubuh. "Selama pandemi permintaan secara online kian banyak, sedangkan stok madu tidak mencukupi, alhamdulilah banyak kerjasama dengan peternak madu sehingga semua permintaan bisa terlayani," terang dia.

Anto menuturkan pengalaman mengirim pesanan madu yang tidak mudah. Sebab tidak semua jasa pengiriman bersedia melayani pengiriman madu karena barang tersebut dapat meledak apabila tidak bisa mengemas dengan baik.

Akhirnya Antok menemukan JNE yang bersedia membantu mengirimkan madu kepada pembeli.  Bahkan JNE juga membantu dan mengajari dirinya cara packing supaya lolos di bandara. "Kami diberikan teknik cara packing barang apalagi ini cairan yang dapat mengembung sehingga bisa meledak. Sebelumnya, setiap sampai ke konsumen selalu berkurang, sekarang dengan adanya tips packing, kami melakukan pengurangan untuk memberikan udara dan tidak menggunakan botol kaca," jelas Anto.

Selain itu, kata Anto, JNE juga memberikan banyak kemudahan seperti cara pembayaran, baik itu pembayaran paket ataupun pembayaran bagi pelanggan baru. Pembayaran pengiriman barang dapat dilakukan setiap seminggu sekali sehingga mempermudah pencatatan pembukuan di kantor. "Pembayaran pelanggan baru lebih mudah dengan sistem COD, bagi mereka yang baru mengenal tentu kan ragu mau transfer. Selain itu juga dengan adanya diskon pengiriman membuat para reseler ikut kebagian keuntungan karena otomatis biaya pengiriman jadi lebih murah."

Sukses dalam bisnis madu tak membuat Antok merasa besar dan pelit ilmu. Dalam berbagai kesempatan, Antok selalu meluangkan waktu untuk berbagai ilmu dan pengalaman bisnis. Sekaligus memotivasi sesama UMKM untuk bangkit bersama meraih kehidupan yang lebih.

Hal senada juga dirasakan oleh Itur Yuliastik, owner ‘Wedange Ndoro’. Sebelum sukses menekuni usaha resep wedang uwuh khas Magelang di rumahnya, Lingkungan Santan Wonokromo RT 007/002 Sumberejo, Mertoyudan, Magelang, perempuan yang dikenal pekerja keras itu sudah mengalami jatuh bangun dengan berbagai usaha yang dijalani sebelumnya. Mulai menjadi seorang karyawan, kemudian mengelola tanaman terong hingga cabe dan akhirnya menemukan jalan hidupnya dengan menekuni usaha berjualan resep wedang uwuh dengan label ‘Wedange Ndoro’ hingga saat ini.

Awalnya, Itur mencoba resep wedang uwuh dari Magelang, Jogja dan Solo pun dipelajarinya. Kemudia ia berinovasi menemukan resep sendiri dengan berbagai kelebihan yang tidak dimiliki wedang uwuh lainnya. “Kunci utamanya adalah kebersihan menemukan bahan empon-empon seperti jahe, serai dan jeruk nipis sehingga saat dikonsumsi keluarlah aroma herbal yang luar biasa,” tuturnya.

Dapur Wedenge Ndoro kini telah berhasil membuat 13 macam produk, 7 wedang empon-empon dan 6 berbentuk teh. Penjualan dilakukan secara online maupun online. Pasca pandemi Covid-19, pesanan melalui online terus meningkat hingga berbagai daerah di Indonesia. 

Untuk memenuhi kebutuhan produk, Itur dibantu 10 karyawan. Mereka bekerja setiap hari untuk membuat produk, termasuk melayani transaksi pembeli, baik secara offline maupun online.

Untuk pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia, Itur mempercayakan kepada JNE. Sebab, JNE merupakan ekspedisi yang bisa dipercaya. "Tidak ada konsumen yang mengeluhkan pengiriman paket. Barang sampai tepat waktu dan tidak rusak," ujarnya.

Itur pun berharap kerjasama dan kolaborasi dengan JNE bisa terus berlanjut, termasuk dengan UMKM lain. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: