30 Balon Udara Unik Bersaing di Alun-alun Wonosobo, Begini Tanggapan Bupati
PUNCAK. Acara puncak Festival Mudik di Alun-alun Wonosobo. (foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres)--magelang ekspres
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Festival Mudik yang digelar selama 7 hari ditutup dengan Wonosobo Balloon Festival. Acara yang dikolaborasikan dengan Festival Kuliner Wonosobo itu berhasil membetot perhatian masyarakat. Ribuan warga banjiri alun-alun untuk melihat langsung festival tahunan tersebut.
“Tahun ini digelar dalam rangkaian acara Festival Mudik 2023 guna menyambut para pemudik dan wisatawan yang datang ke Wonosobo, yaitu penyelenggaraan festival balon udara tradisional yang digelar selama tujuh hari di beberapa lokasi dengan cara ditambatkan,” ungkap Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat acara puncak Festival Mudik, Minggu (30/4), di Alun-alun Wonosobo.
Hadir dalam acara tersebut, Wabup Wonosobo, jajaran Forkompimda, pejabat Airnav, OPD terkait dan pelaku wisata dan kuliner Wonosobo.
Digelar selama tujuh hari, Festival Mudik 2023 dimulai sejak tanggal 23 April yang lalu. Diawali dengan Kembaran Balloon Culture Festival dan ditutup dengan Wonosobo Balloon Culture Festival.
Festival Mudik sendiri lebih fokus pada kegiatan penerbangan balon udara tradisional yang ditambatkan. Hal ini sebagai tradisi yang telah lama ada dan berkembang di masyarakat Wonosobo.
Menurutnya, balon udara merupakan bagian dari sejarah, warisan dan tradisi dari masyarakat Wonosobo yang harus dilestarikan. Pasalnya, ini bagian dari seni yang butuh keahlian khusus sehingga tidak semua orang mampu menguasainya.
“Selain sebagai hiburan untuk masyarakat, festival balon udara ini juga sebagai upaya kita untuk menjaga kelestariannya, sehingga setiap perayaan HUT Kabupaten Wonosobo dan Hari Raya Idul Fitri wajib selalu ada. Kelak bisa dikembangkan menjadi ekonomi kreatif. Saya berharap festival seperti ini mampu menarik wisatawan tidak hanya lokal, nasional akan tetapi internasional,” imbuhnya.
Gelaran festival balon udara tambat 2023 di Wonosobo juga sudah mendapatkan izin kementrian perhubungan dan dukungan dari Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.
Sementara itu, Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Standardisasi AirNav Indonesia, Bambang Rianto menyampaikan, dukungan ini sebagai bukti tanggung jawab dan keseriusan AirNav Indonesia dalam meningkatkan keselamatan pelayanan navigasi penerbangan dan menjadikan tradisi masyarakat sebagai ajang festival bertaraf internasional.
“Pelepasan balon udara tradisional yang tidak ditambatkan membahayakan keselamatan penerbangan. Untuk itu, AirNav bersama dengan Kementerian Perhubungan, Pemkab dan TNI Polri rutin melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya balon udara baik dalam bentuk spanduk, baliho, dan video,” ucapnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo Agus Wibowo menambahkan, festival balon udara ini merupakan festival balon udara hari kedelapan atau puncaknya. Peserta terbaik pada festival balon udara sebelumnya dilombakan lagi di Alun-alun Wonosobo ini.
“Festival balon udara ini sudah digelar sejak tanggal 23 April kemarin di lokasi yang berbeda, oleh komunitas Balon Udara, masyarakat desa, Pemkab bahkan organisasi keagamaan seperti Ansor Banser dan lainnya. Nah kita ambil 30 peserta terbaik untuk dilombakan di Alun-alun Wonosobo ini,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa perhelatan ini menjadi puncak dari rangkaian acara balon udara yang berlangsung di berbagai lokasi di Wonosobo selama delapan hari terakhir.
Seperti biasanya, Festival Balon Udara digelar rutin saat Lebaran atau di bulan Syawal kalender Hijriah. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pentas kesenian tradisional, seperti pertunjukan kuda lumping, tari lengger, dan bazar kuliner tradisional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres