Mampu Turunkan hingga 5,6 Persen, Wonosobo Jadi Pilot Project Penanganan Stunting

Mampu Turunkan hingga 5,6 Persen, Wonosobo Jadi Pilot Project Penanganan Stunting

STUNTING. Program Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di komplek Pendopo Bupati setempat, Minggu (21/5).-foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Pemkab Wonosobo berhasil menurunkan stunting hingga 5,6 persen.

Angka tersebut diatas nasional sehingga layak dijadikan pilot project penanganan stunting.

"Di tahun 2021 angka stunting di Wonosobo mencapai 28,1 persen dan kini turun di angka 22,7 persen. Berarti ada penurunan angka stunting selama tiga tahun 5,6 persen. Penurunan angka stunting tersebut diatas nasional," ungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, usai berbicara dalam acara "Program Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting" di kompleks Pendopo Bupati setempat, Minggu (21/5/2023).

Acara tersebut digelar bersama antara BKKBN Pusat, Polri, Pemkab Wonosobo dan Dexa Group.

BACA JUGA: Di Tempat ini, Bisa Menikmati Jajanan Tradisional dan View Pegunungan

Menurutnya, penurunan angka stunting secara nasional,  baru berkisar di angka 3 persen. Upaya penurunan angka stunting yang dilakukan di Wonosobo ini bisa dijadikan pilot proyek dan dapat diadopsi secara nasional.

"Keberhasilan tersebut tentu saja buah dari kerjasama dan kolaborasi semua pihak. Pemerintah daerah, tenaga kesehatan, swasta dan jajaran Polri. Termasuk, bidan desa itu segala-galanya, pemerintah daerah dan BKKBN, tidak ada bidan, tidak ada apa-apanya," katanya.

Sementara itu, Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, mengatakan stunting merupakan salah permasalahan utama yang mengancam perkembangan anak bangsa. Persoalan tersebut menyangkut nasib masa depan generasi mendatang.

"Bagaimana Indonesia bisa mencapai masa emas di tahun 2045 nanti, jika kini banyak anak-anak bangsa banyak mengalami kasus stunting, " katanya.

BACA JUGA:Ngeri! Truk Tangki Rem Blong di Jalur Tengkorak Sambar 5 Kendaraan, 2 Orang Tewas

Terkait hal itu, Polri dan BKKBN telah menandatangani MoU untuk percepatan penurunan stunting agar permasalahan tersebut cepat teratasi.

Disebut kan Polri saa ini memiliki 34 ribu Biddokes Polda, 58 rumah sakit Bhayangkara dan 598 fasilitas kesehatan tingkat pertama yang tersebar di seluruh jajaran Polres di seluruh Indonesia.

Hal itu, tentu merupakan modal utama untuk membantu pemerintah dalam penanganan kasus stunting di wilayahnya masing-masing.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menambahkan, penanganan stunting telah menjadi upaya prioritas nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres