WASPADA! Kemarau Tiba, Temanggung Rawan Kekeringan dan Krisis Air Bersih
BPBD Temanggung saat menyalurkan bantuan air bersih di musim kemarau 2022 lalu. -FOTO : SETYO WUWUH/MAGELANG EKSPRES-
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Sejumlah daerah di Kabupaten Temanggung rawan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih, menjelang musim kemarau 2023 ini.
Kepala badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung Toifur Hadi menyebutkan, sejumlah daerah yang berpotensi mengalami kekeringan hingga kekurangan air bersih tersebut di antaranya di Kecamatan kandangan, Kecamatan Gemawang dan Kecamatan Kaloran.
Ketiga kecamatan ini lanjutnya, berada di daerah perbukitan yang sumber air bersihnya tidak bisa bertahan saat musim kemarau melanda. Sehingga ketika musim kemarau tiba sumber air bersih akan mengering.
"Memang tidak semua desa di ketiga kecamatan itu rawan, tapi hanya beberapa desa saja," katanya, Kamis, 25 Mei 2023.
Selain itu katanya, saat musim kemarau juga ada potensi terjadinya kebakaran di hutan yang ada di Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Prau.
Oleh karena itu pihaknya sudah melakukan persiapan untuk menanggulangi terjadinya bencana kebakaran itu.
"Tentunya di musim kering ini erat kaitannya dengan kebakaran hutan dan lahan, kemudian bisa juga di musim kering beberapa mata air debitnya menurun. Jadi kita nanti akan siapkan droping air ke daerah-daerah tersebut," imbuhnya.
Sementara terkait upaya antisipasi dan penanganan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan, BPBD telah menyiapkan peralatan dan juga personil.
Selain itu, BPBD juga sudah melakukan pemetaan lokasi rawan karhutla.
"Kita akan melihat gambaran di tahun 2012 itu, dan kita akan memetakan lokasi kebakaran hutan dan lahan, untuk kemudian kita membuat langkah antisipasi, seperti menyiapkan peralatan dan personil," katanya.
Toifur Hadi menambahkan, berdasarkan prakirakan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) puncak musim kemarau tahun 2023 ini terjadi pada bulan Agustus dan September mendatang.
Ia mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kekeringan pada masa musim kemarau untuk tetap waspada.
"Terkait informasi dari BMKG dan surat edaran dari Pemprov Jawa Tengah bahwa di wilayah Jawa Tengah ini, khususnya di Temanggung untuk mewaspadai karhutla dan kekeringan," jelasnya.
Sebab katanya, di tiga tahun terakhir ada badai El Nino yang mengakibatkan kemarau basah, dan yang terakhir itu kemarau panjang terjadi pada tahun 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres