Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa di Sektor Peternakan, Kementan Gandeng DUDIKA
Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa di Sektor Peternakan, Kementan Gandeng DUDIKA--
MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID, MAGELANG - Sektor peternakan bergerak sangat cepat dalam merespon teknologi. Pasalnya kebutuhan konsumen akan hasil ternak pun terus meningkat. Melihat peluang ini, Kementerian Pertanian berupaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia pertanian agar dapat beradaptasi dengan kemajuan tenologi terkini. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri.
Secara khusus Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian untuk menguasai pertanian berbasis teknologi.
“Dengan memiliki keunggulan literasi dan dasar keilmuan pertanian yang kuat serta pemahaman teknologi yang memadai, Saya yakin mahasiswa Polbangtan akan menjadi petani berdasi modern, yang tak lagi berkutat di lahan pertanian.” tutur Mentan Syahrul optimis.
Menurutnya, kaum milenial harus menggunakan teknologi modern dalam aplikasi pertanian presisi. Dengan teknologi, mereka dapat memanfaatkan sumber daya alam secara optimal.
Untuk itu, Kementan berkolaborasi dengan sektor usaha dan industri dalam upaya membangun sumber daya manusia pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan kerjasama ini akan menghasilkan output yang sangat luar biasa di sektor pertanian khususnya peningkatan kualitas SDM Pertanian.
"Kementan melalui BPPSDMP menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi pertanian. Kita akan 'menikahkan' dunia usaha dan dunia industri (DuDi) dengan pendidikan vokasi di lingkup Kementan," ungkap Dedi.
Sejurus, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Bambang Sudarmanto melakukan penandatangan perjanjian kerjasama secara serentak terhadap 22 sektor usaha dan industri di bidang peternakan (22/6).
Bambang menyampaikan bahwa dunia usaha dan industri telah menjadi mitra kerja Polbangtan YOMA dalam proses pembelajaran vokasi. Seperti diketahui, sebesar 70 % pembelajaran yang dilakukan pendidikan vokasi adalah praktik.
“Perusahaan telah memfasilitasi mahasiswa dalam kegiatan magang, praktik kerja lapangan, dan tugas akhir. Bahkan telah merekrut alumni Polbangtan YOMA.” ungkap Bambang.
Hal ini menurutnya adalah dukungan perusahaan terhadap Kementan dalam mendukung swasembada pangan nasional, melalui peningkatan kompetensi mahasiswa.
“Kerjasama ini menjadi investasi bernilai tinggi, karena kelak mahasiswa akan berperan di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja.”
Dengan kerjasama ini, Bambang mengatakan siap untuk berkolaborasi dengan mitra perusahaan. Hadir pada giat ini antara lain PT Janu Putra Sejahtera, PT Charoen Pokphand, Chickin Indonesia, PT Mulia Harvest Agritech. PT Kaha Indonesia, Koperasi Produsen Agroniaga Syariah Jabung, KPBS Pangalengan, P4S, Kelompok Tani, serta dinas – dinas terkait yang mendukung proses pembelajaran.
Bambang menggarisbawahi perlunya kerjasama yang erat dengan dunia industri agar mahasiswa dapat mengikuti perkembangan teknologi yang digunakan oleh perusahaan. Sehingga ke depan, mahasiswa mampu beradaptasi dan mengaplikasikan teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: polbangtan yoma