Indeks RLS di Wonosobo Meningkat Setiap Tahun

Indeks RLS di Wonosobo Meningkat Setiap Tahun

DOK. Dokumen foto halaman taman kota Wonosobo Asri. -mukarom mohammad/wonosobo ekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo menghimpun, data indeks rata-rata lama sekolah (RLS) sedikit alami peningkatan.

Yakni 6,88 persen indeks RLS di tahun 2022, lebih tinggi ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Sekretaris Disdikpora Kabupaten Wonosobo, Slamet Faizi mengatakan pengukuran indeks tersebut dihitung berdasarkan jumlah penduduk setempat dan durasi penempuhan pendidikan di sekolah.

"Total populasi penduduk ditotal dan dibagi lamanya atau jenjang sekolah setiap orang. Perhitungannya tidak berdasarkan usia," katanya, Senin (3/7).

Dikatakan, beberapa faktor kenaikan persentase indeks RLS yaitu adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya meneruskan jenjang pendidikan di sekolah.

BACA JUGA:Vakum saat Pandemi, Kirab Panji di Wonosobo Kembali Digelar

"Angka itu sebenarnya tidak bisa ditebak bagaimana ke depannya apakah naik lagi atau bahkan anjlok. Karena ini berkaitan erat dengan tingkat kesadaran masyarakat untuk terus bersekolah. Dulu kita pernah berada di indeks rendah dari hari ini," jelasnya.

Faizi jabarkan, kesadaran yang dimaksud meliputi pemahaman akan adanya empat jalur masuk PPDB. Yaitu jalur zonasi, prestasi, afirmasi, dan jalur perpindahan tugas.

"PPDB harus dipahami terutama terkait empat jalur masuknya sekolah negeri. Karena hal itu pengaruh terhadap indeks yang kemungkinan membuat calon siswa putus sekolah karena gagal seleksi dan hanya bergantung pada satu jalur saja," tandasnya.

"Dan kita usahakan hapus stigma masyarakat yang menganggap sekolah negeri adalah satu-satunya lembaga pendidikan terfavorit," lanjutnya.

BACA JUGA:Akibat Gempa Jogja, Belasan Rumah di Wonosobo Kini Berstatus Tak Layak Huni

Ditegaskan, pendidikan swasta diharapkan dapat berperan dalam momentum PPDB. Pasalnya, masyarakat yang memilih sekolah negeri, musti punya pilihan sekolah lainnya.

"Tapi kita bersyukur karena semakin lama masyarakat semakin paham tentang PPDB. Dan bagaimana seharusnya kalau tidak lolos. Sehingga aduan sampai sekarang hanya sedikit," tandasnya. (mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres