Hadapi Perubahan Iklim Ekstrim, Ini yang Dilakukan Petani di Purworejo

Hadapi Perubahan Iklim Ekstrim, Ini yang Dilakukan Petani di Purworejo

Foto: PERTANIAN MODERN. Para petani padi dari berbagai desa diajak menerapkan teknologi pertanian modern berbasis CSA SIMURP dalam kegiatan FFD di lahan Kelompok Tani Bogo Sembodo Desa Tlogorejo Kecamatan Purwodadi-EKO SUTOPO-MAGELANG EKSPRES

Lebih lanjut diungkapkan bahwa pada tahun 2023 ini ada 24 kelompok tani pelaksana program CSA SIMURP. Dari jumlah itu, ada beberapa desa yang sudah menerapkan teknologi, seperti Desa Banjarsari, Jenar Kidul, dan Bongkot, Pihaknya berharap, seluruhnya dapat terus berkembang sehingga memacu para petani di desa-desa lain.

“Harapannya semuanya bisa berjalan untuk melaksanakan teknologi CSA dan terus menambah luasan areal tanam,” ungkapnya.

Wahyu Pujiono, Ketua Gapoktan Tani Manunggal Desa Tlogorejo, menyambut baik adanya sosialisasi karena mendapatkan banyak informasi terkait modernisasi pertanian. Menurutnya, Combine Harvester dan mesin tanam padi menjadi Alsintan paling dibutuhkan di Desa Tlogorejo yang memiliki luas area pertanian sekitar 90 hektar. Apalagi, jumlah tenaga pertanian untuk melakukan panen saat ini kian terbatas.

BACA JUGA:RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo dan Kejari Kembali Teken MoU

“Sebagian besar penduduk petani, tapi tenaga kerja semakin berkurang, generasi kita sekarang jarang yang mau ke pertanian. Kalau panen pakai manual bisa lama sehingga padi sampai terlalu tua,” ujarnya.

Terkait tingginya biaya pengadaan alat modern yang dibutuhkan itu, pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya yakni dengan mengajukan permohonan bantuan ke pemerintah.

“Ke depan kita berharap bisa pakai itu. Untuk solusi pengadaan alat pertanian akan mengajukan bantuan ke pemerintah lewat aspirasi. Kemarin kita sudah mengajukan, permohonannya Combine,” ujarnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres