Atlet Cabor Kick Boxing Merasa Dicurangi, KONI Wonosobo Terlibat Adu Mulut dengan Dewan Pengawas

Atlet Cabor Kick Boxing Merasa Dicurangi, KONI Wonosobo Terlibat Adu Mulut dengan Dewan Pengawas

Atlet kick boxing Wonosobo saat final melawan atlet kontingen Kota Semarang-HUMAS KONI-WONOSOBO

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Komite Olahraga Nasional (KONI) Wonosobo menduga ada kecurangan dalam penentuan skor oleh wasit dan juri di ajang Pekan Olahraga Nasional (Porprov) Jateng XVI/2023.

Ketua KONI Wonosobo, Khozin mengungkapkan, kejanggalan dirasakan saat masih di babak penyisihan, semi final, hingga final pada pertandingan yang diikuti oleh Wonosobo.

"Jelas sekali kecurangan wasit dan juri. Kita ada rekamannya ketika tanding itu banyak tendangan serta pukulan (atlet) kita masuk dan poinnya unggul. Tapi kok hasil penilaian justru kita yang juara kedua," kata Ketua KONI Wonosobo, Khozin saat dihubungi  baru-baru ini.

Khozin mengatakan, kebijakan tidak sportif tersebut lebih banyak dibuktikan saat atlet Wonosobo di cabang olahraga (cabor) kick boxing pada partai low kick putra 71 kg, ditetapkan sebagai juara kedua setelah final melawan atlet dari Kota Semarang.

BACA JUGA:Hasil Akhir Perolehan Medali Porprov 2023 Kota Magelang Terbaik se Kedu Raih 14 Medali Emas

Cabor kick boxing yang berlangsung di Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK) pada 6-10 Agustus 2023 lalu, Khozin menilai agendanya berjalan tidak sehat.

Bahkan ia bersama timnya sempat protes kepada wasit, juri hingga dewan pengawas lantaran telah berpihak kepada Kota Lumpia pada perhelatan 5 tahunan tersebut.

"Kita sudah protes tapi tidak digubris. Padahal ini ajang besar yang diselenggarakan oleh provinsi untuk nantinya dibawa ke nasional, kenapa tidak sehat?" ucapnya geram.

Menurut informasi yang diterima Wonosobo Ekspres, Magelang Ekspres Grup, kecurangan terdapat pada perolehan point di akhir sesi pertandingan final antara atlet kontingen Wonosobo, Naufal Ari P ketika melawan atlet kontingen Kota Semarang.

BACA JUGA:Masih Jauh Dari Ekspektasi, Bupati Respon Posisi Klasemen Sementara Wonosobo di Porprov Jateng

Dari kesaksian Khozin, mustinya Naufal Ari P bisa menang telak karena telah berkali-kali membuat lawannya terjatuh bahkan kerap terpukul mundur. Sayangnya, serangan bertubi oleh atlet Wonosobo dianggap meleset hingga tidak menghasilkan poin.

"Pukulan dan tendangan Mas Naufal sering masuk ke lawan dan itu jelas sekali. Kenapa kita harus kalah hanya dengan dalih pukulannya missed hit (meleset). Kita punya videonya kok," katanya.

Dikatakan, pelanggarannya tidak terjadi saat pertandingan final kick boxing Naufal Ari P di partai low kick putra 71 kg saja, namun permainan skor tersebut juga dirasakan oleh dua atlet di cabor yang sama di partai low kick putra 63,5 kg.

Hasilnya, atlet bernama Muhammad Syadza Abid menang dengan hanya memperoleh medali perunggu pada babak semi final. Sedangkan atlet bernama Ahmada harus terima kekalahan saat di babak penyisihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres