PKM FKIP Untidar Magelang Kenalkan Metode Ecobrick bagi Siswa SD Muhammadiyah 2

PKM FKIP Untidar Magelang Kenalkan Metode Ecobrick bagi Siswa SD Muhammadiyah 2

Siswa SD Muhammadiyah Alternatif 2 Kota Magelang terlihat antusias memanfaatkan metode ecobrick hasil pendampingan Tim PKM FKIP Untidar Magelang-RINA RAHAYU-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANG EKSPRES -- Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang tengah digaungkan Universitas Tidar (Untidar) Magelang mulai menunjukkan manfaatnya. Salah satunya, hasil PKM tentang lingkungan yang ditularkan kepada siswa-siswi SD Muhammadiyah 2 Alternatif Kota Magelang.

Pada awalnya siswa dikenalkan oleh Tim PKM Untidar terdiri dari Rina Rahayu MPd dan Riva Ismawati MSc, serta salah seorang mahasiswa Charisma Ali Lutfi.

Mereka mengenalkan bahwa terdapat berbagai jenis sampah yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal yaitu sampah organik dan anorganik.

Sampah anorganik adalah jenis sampah yang sulit terurai. Sampah anorganik sangat mudah dijumpai di lingkungan sekitar.

Manusia tidak bisa lepas dengan sampah anorganik. Sebab ketika kita membeli makanan ringan pasti ada plastik yang disumbangkan ke lingkungan.

BACA JUGA:Hebatnya PKM Untidar Magelang Ini Latih Siswa SD Sulap Sampah Jadi Kompos

Usai dijelaskan tentang konsep dan jenis sampah itu, kemudian siswa di SD Muhammadiyah Alternatif 2 diminta untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan sampah-sampah anorganik dari lingkungan sekolah.

Dari sekian banyak sampah yang dikumpulkan paling banyak adalah sampah plastik yang berasal dari kantin sekolah.

Pemanfaatan Sampah Ecobrick

Oleh karena itu, tim PKM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar memiliki gagasan terkait dengan pemanfaatan sampah anorganik menjadi ecobrick.

Ecobrick merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan dalam mengolah kembali sampah anorganik.

Ecobrick memanfaatkan sampah plastik dan botol bekas sebagai medianya. Pembuatan ecobrick dilakukan dengan memasukkan sampah plastik ke dalam botol bekas.

Proses memasukkan sampah plastik ini bisa di bantu dengan menggunakan batang kayu yang panjangnya 15 cm lebih panjang dari botol yang digunakan.

Hal ini karena botol bekas harus padat terisi sampah plastik agar botol kuat menahan beban. Ecobrick yang sudah siap akan dibuat menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan kembali misalnya menjadi kursi dan tempat pot bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres