Disunnahkan Memperbagus Bacaan Al Qur'an tapi Dilarang Seperti Menyanyikan Lagu

Disunnahkan Memperbagus Bacaan Al Qur'an tapi Dilarang Seperti Menyanyikan Lagu

Disunnahkan Memperbagus Bacaan Al Qur'an tapi Dilarang Seperti Menyanyikan Lagu--

MAGELANG EKSPRES - Di antara adab terhadap Al Qur'an adalah disunnahkannya (dianjurkannya) untuk memperbagus bacaan ketika membaca Al Qur'an dan dilarang untuk membaca Al Qur'an dengan lahn dengan tangga nada atau dengan tata cara bacaan sebagaimana lagu. Adapun tentang Al-Lahn membaca Al Qur'an dengan ditirukan dengan nada-nada lagu yang tidak baik.Jadi yang dilarang adalah membaca Al Quran seperti menyanyikan sebuah lagu.

Dalam Kitab Al-Adaab (كتاب الآداب) karya Syaikh Fuad Syalhub dijelaskan terkait anjuran untuk memperbagus bacaan Al Qur'an disebutkan dalam beberapa hadits, di antaranya adalah :

1. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari sahabat Baraa bin Azib radhiyallahu ta'ala 'anhu.

Beliau mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam membaca surat وَٱلتِّینِ وَٱلزَّیۡتُونِ di shalat Isya. Dan aku belum pernah mendengar ada seorang yang bacaannya (suaranya) lebih bagus daripada bacaan dan suara Beliau." Ini adalah cara bagaimana Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam membaca Al-Qur'an, dengan suara yang bagus yang indah.

2. Dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari Imam Muslim

Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam pernah bersabda,"Allah tidak mengizinkan tentang sesuatu sebagaimana izin Allah kepada para Nabi untuk membaca Al Qur'an dengan suara yang bagus yang indah."
Ini artinya Allah sangat mengizinkan. Bahkan kata Ibnu Katsir rahimahullahu ta'ala,
"Allah tidak mendengar terhadap sesuatu sebagaimana pendengaran Allah kepada bacaan para Nabi-Nya ketika membaca Al-Qur'an."

Mengapa hal ini sangat didengarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ?
 
1. Karena suaranya bagus.
2. Karena kesempurnaan mereka.
3. Karena kesempurnaan rasa takut mereka.

Jadi Allah sangat mendengar bacaan yang bagus dari para nabi-Nya, dan ini menjadi sunnah untuk kita.
Menurut Imam Ahmad, hendaknya seorang yang membaca Al Qur'an memperbagus bacaannya. Membacanya dengan suara yang ada rasa takutnya, ada rasa sedihnya di dalam suara tersebut dan ada tadabburnya di situ. Dan Allah tidak mengizinkan sesuatu sebagaimana izin Allah kepada para Nabi untuk membaca Al Qur'an dengan suara yang sangat indah.

3. Dalam hadits riwayat Imam Abu Dawud, Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda,
"Bukan golongan kami orang yang tidak melagukan Al Qur'an."

4. Dalam hadits riwayat Imam Abu Dawud yang lainnya, Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan,"Hiasilah suara kalian dengan Al-Qur'an." Dan pernah ada seorang sahabat yang dijuluki sebagai pemegang serulingnya Nabi Dawud. Yakni sahabat Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu. Beliau mempunyai bacaan yang sangat bagus.

Ini juga motivasi untuk kita, untuk memiliki bacaan yang bagus dengan mempelajari tajwid,  seperti mengikuti kelas tahsin dan semisalnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspress