MIRIS! Pertanian Dusun Curah Ngluwar Hampir Mati Akibat Dampak Jalan Tol Jogja-Solo

MIRIS! Pertanian Dusun Curah Ngluwar Hampir Mati Akibat Dampak Jalan Tol Jogja-Solo

Pertanian di Dusun Curah, Bligo, Ngluwar Kabupaten Magelang.-Hendri Saputra/Magelang Ekspres-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES- Polemik permasalah jalan tol Jogja-Solo yang berada di Dusun Curah, Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten MAGELANG merembet ke bidang pertanian.

Pasalnya pertanian merupakan mata pencaharian utama warga Dusun Curah, terkena dampak, sehingga menyebabkan hasil tani mengalami penurunan drastis.

Perlu diketahui bahwa masyarakat Dusun Curah harus puasa 3 kali panen sejak November tahun lalu yaitu di tahun 2022. Hal ini dikarenakan faktor lingkungan yang sudah tidak mendukung untuk mengelola pertanian.

BACA JUGA:Target Operasi Zebra Candi 2023 Polresta Magelang: Turunkan Angka Kecelakaan

Seperti perairan serta irigasi untuk pertanian atau perkebunan di sana telah mati.

Wakidi (40) yang merupakan warga Curah yang terdampak karena adanya proyek jalan tol Jogja-Solo tersebut menjelaskan bahwa dirinya sangat kebingungan melihat mata pencahariannya sudah tidak bisa diandalkan lagi.

“Saya hanya minta ada penanganan dari dampak jalan tol ini, tapi belum ada sama sekali sampai sekarang,” terang Wakidi.

Diketahui bahwa dari pemerintah dan perusahaan yang menangani proyek tersebut belum ada penanganan terkait dampak proyek jalan tol.

“Saya pernah bertanya pada pihak penanganan proyek, dan dari pihak sana bilang tidak ada penanganan untuk dampak proyek terhadap pertanian warga curah,” imbuh Wakidi.

BACA JUGA:Lestarikan Kearifan Lokal, Borobudur Night Carnival Digelar

Riyanto (40) yang juga warga Dusun Curah menjelaskan bahwa masyarakat kehilangan mata pencahariannya akibat dampak dari proyek tol tersebut.

“Mata pencaharian dusun sini adalah dari pertanian, tapi banyak dampak yang menyebabkan hasil tani mengalami penurunan drastis bahkan puasa 3 kali panen,” terang Riyanto.

“Permasalahan bertambah di pembayaran ganti rugi yang terbilang lambat dan bertele-tele oleh pemerintah,” imbuh Riyanto.

“Banyak warga yang belum sepenuhnya dapat ganti rugi atas jalan tol dan ditambah dampak dari proyek jalan tol terhadap pertanian, menjadikan keuangan warga kian terpuruk dan memprihatinkan,” ujar Riyanto. (mg6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres