Makam Gunung Pring, Saksi Sejarah Penyebaran Islam di Magelang

Makam Gunung Pring, Saksi Sejarah Penyebaran Islam di Magelang

Makam Gunung Pring, Saksi Sejarah Penyebaran Islam di Magelang--

Magelang Ekspres -- Menilik Makam Gunung Pring, saksi sejarah penyebaran agama Islam di Magelang.

Makam Gunung Pring merupakan komplek pemakaman tokoh-tokoh penyebaran Islam, makam ini berlokasi di Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. 

Disebut Gunung Pring, karena kawasan ini banyak di tumbuhi pohon-pohon bambu atau dalam bahasa Jawa disebut "pring". 

Komplek Makam Gunung Pring sendiri terletak di puncak Gunung Pring yang berada di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Keberadaan komplek pemakaman ini tidak lepas dari sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa, terutama di Magelang dan sekitarnya. 

Kyai Raden Santri pendiri komplek Gunung Pring


makam Kyai Raden Santri--

BACA JUGA:Bupati Pertama Magelang ternyata Seorang Habib, Inilah Sosok Habib Alwi Basyaiban yang Tidak Banyak Orang Tahu

Dilihat dari sejarahnya, Kyai Raden Santri, yang bergelar Kanjeng Pangeran Singosari, merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya V. Ia adalah seorang ulama asal Campa yang memutuskan untuk menyebarkan agama Islam di Jawa, Setelah tinggal selama satu tahun di Majapahit, ia memutuskan untuk kembali ke Campa.

Tetapi sayangnya negeri tersebut sudah hancur dan dikuasai oleh Raja Pelbegu dari Kerajaan Koci. Kyai Raden Santri mendapat saran dari Raja Kertajaya untuk menetap di Gresik. 

Beliau meninggal pada tahun 1317 atau 1449 Masehi. Setelah wafatnya Kyai Raden Santri, penyebaran agama Islam dilanjutkan oleh keturunannya hingga saat ini melalui Pondok Darussalam Watucongol.

Komplek Makam Gunung Pring

BACA JUGA:Dekat dengan Alun-alun Kota Magelang Ada Mudal Kali Gumuk, Wisata Air Gratis yang Sangat Jernih

Saat ini, komplek pemakaman Gunung Pring telah menjadi salah satu destinasi wisata religi. Banyak rombongan peziarah yang datang dari berbagai daerah, tidak hanya dari Jawa Tengah, banyak juga ada yang datang dari Jawa Timur dan Jawa Barat.

Sebagai destinasi wisata religi, sarana dan prasarana seperti toilet, parkir, mushola, warung makan, dan tempat istirahat sudah tersedia dengan baik untuk di gunakan para peziarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres