MAPSI Temanggung 2023 Pertandingkan 14 Cabang Lomba

MAPSI Temanggung 2023 Pertandingkan 14 Cabang Lomba

BUKA. Bupati Temanggungsaat membuka secara simbolis lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) Sekolah Dasar (SD) ke-24 tahun 2023 Kabupaten Temanggung.--

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Pembukaan lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) Sekolah Dasar (SD) ke-24 tahun 2023 Kabupaten Temanggung digelar di halaman Kantor Kecamatan Kandangan, Temanggung.

MAPSI ke-24 ini mengusung tema “Gali Potensi, Raih Prestasi Menuju Generasi Islami” dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan pendalaman materi agama Islam di tingkat SD dan menggali potensi Islami, selain itu juga merupakan bagian dari implementasi mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti.

Terdapat 14 cabang lomba dengan kategori putra-putri, diantaranya lomba pengetahuan PAI dan BTQ, praktik wudhu dan shalat, ketrampilan adzan dan iqomah, seni tilawatil Quran, Hafzhil Quran, seni kaligrafi, seni khat Al-Quran, seni khatibah, menyanyi duet lagu religi, seni macapat Islami, seni ketrampilan Quran, karya tulis Islami, cerita Islami dan lomba seni musik rebana.

BACA JUGA:Kampanye Jo Kawin Bocah di Temanggung Sasar Pelajar SMP

Dengan peserta masing-masing kafilah kecamatan berjumlah 36 siswa dan 720 siswa untuk jumlah keseluruhan peserta.

upati Temanggung HM. Al Khadziq mengatakan, bahwa pendalaman terhadap materi-materi pelajaran keagamaan sangat penting sekali mengingat sumber pengetahuan bagi anak-anak didik sangat mudah didapat dan dijumpai.

Bukan hanya dari guru sekolah, guru ngaji hingga orang tua, melainkan sumber pengetahuan bisa anak-anak dapat dari teknologi yang sekarang baru berkembang, yaitu internet.

“Anak-anak kita bisa cepat sekali belajar, mendapatkan pengetahuan dari beragam sumber tersebut. Ini karunia bagi zaman sekarang, karena semakin banyak pengetahuan, mestinya seharusnya semakin baik,” tutur Bupati.

BACA JUGA:eRTe FM Temanggung Goes to School Disambut Antusias

Akan tetapi hal tersebut bisa menjadi bencana, manakala dasar-dasar dan pondasi nilai-nilai dari diri anak tidak kuat.

Oleh karena itu, perlu penguatan untuk membedakan sumber pengetahuan yang benar dan yang salah.

Hal tersebut supaya anak tidak kebingungan, bahkan sampai tersesat di dalam belantara pengetahuan yang semakin susah dibedakan, mana yang benar dan mana yang salah.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dindipora) Agus Sujarwo mengemukakan, bahwa kegiatan MAPSI tersebut akan menumbuhkan kreatifitas dan karakter anak. Karena di lomba tersebut juga dikolaborasikan dengan seni dan pendidikan agama Islam.

Diharapkan pula, dengan kegiatan tersebut bisa menangkal radikalisme, maupun kegiatan-kegiatan yang menyimpang dari pendidikan agama Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres