Candi Retno, Fakta Unik Wisata Bersejarah di Secang Magelang yang Jarang Diketahui Orang

Candi Retno, Fakta Unik Wisata Bersejarah di Secang Magelang yang Jarang Diketahui Orang

Candi Retno, jejak peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang masih eksis hingga sekarang-Selia Dwi Amara-Youtube

MAGELANGEKSPRES -- Candi Retno menjadi jejak peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang berada di Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Candi Retno, adalah bukti sejarahnya Magelang yang belum banyak diketahui orang.

Eksistensinya yang sudah ada sejak abad ke VIII - IX Masehi ini menjadikan objek wisata bersejarah di Secang, Magelang ini patut dikunjungi.

Terutama bila kamu yang gemar sekali dengan wisata bertema sejarah dan budaya. Kamu akan didatangi dengan rasa penasaran yang mendalam terkait seluk beluk Candi Retno ini.

Bukan tanpa alasan, ini dikarenakan Candi Retno sendiri memiliki keunikan yang amat menonjol. Bahkan Candi Retno menjadi satu-satunya candi di Magelang yang paling berbeda diantara candi-candi lain di wilayah Magelang.

Yaitu jika pada umumnya wisatawan akan mendapati sebuah struktur bangunan candi yang terbuat dari batuan andesit. Candi Retno tidak demikian.

Candi Retno terdiri dari susunan batu bata atau bata merah yang membentuk sebuah bangunan atau lebih tepatnya seperti pemukiman (rumah) kuno.

BACA JUGA:Gunung Giyanti: Pesona Tersembunyi di Lereng Gunung Sumbing dengan Jalur Pendakian yang Cocok untuk Pemula

Namun, Candi Retno sudah tidak berupa bangunan candi secara utuh sebagaimana candi pada umumnya. Melainkan hanya ada beberapa bagian saja yang masih bersisa.

Adapun beberapa bagian reruntuhan yang masih tersisa hingga saat ini adalah bangunan tangga masuk candi, pondasi luar (bagian kaki), dan pondasi dalam (bagian tubuh candi). 

Karena hal tersebut, reruntuhan candi Hindu ini kini diberi sebuah atap agar dapat mempertahankan bentuk candi yang bersisa tanpa menambah kerusakan oleh air hujan dan lainnya.

Selain itu komposisi bangunan yang terbuat dari batu bata menjadi alasan diperlukannya sebuah penutup atap.

Batu bata dinilai memiliki daya tahan yang lebih rentan dari kerusakan dibandingkan dengan batuan andesit pada candi.

BACA JUGA:Jernihnya Grujugan Kalibangkong, Wahana Air Payaman yang Langsung Dari Alam

Hal ini dituturkan oleh Juru pelihara Candi Retno, Roba'i terkait penambahan atap untuk melindungi bangunan candi dari kerusakan akibat faktor cuaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: