Pedagang di Temanggung Batasi Pembelian Beras SPHP
TUNJUKAN. Ariyati salah satu pedagang beras di pasar Kliwon Temanggung sedang menunjukan beras dari bulog. -foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres-magelangekspres
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Sejumlah pedagang di pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, membatasi jumlah pembelian untuk beras program stabilisasi dan harga pangan (SPHP) untuk mengantisipasi adanya kecurangan pembeli.
"Inisiatif saya sendiri, saya batasi pembeliaanya. Paling banyak dalam sekali membeli hanya dua kemasan saja,"tegas Ariyati (42) salah satu pedagang beras di Pasar Kliwon Rejo AMertani Temanggung Senin 22 Oktober 2023.
Ia mengatakan, pembatasan pembelian ini sudah diterapkan sejak ada beras dari bulog, harga beras SPHP sendiri memang lebih murah jika dibandingkan dengan beras lainnya, apalagi jika dibandingkan dengan beras yang premium.
Dsampaikan, beras SPHP ini merupakan beras subsidi dari Pemerintah, sehingga memang harus disalurkan kepada masyarakat kurang mampu.
"Kenapa saya terapkan pembatasan, jangan sampai dengan harga beras yang murah ini kemudian dimanfaatkan oleh oknum pedagang, membeli dengan jumlah banyak kemudian dicampurkan dengan beras yang lain dan akhirnya kembali dijual dengan harga yang mahal, saya tidak mau ini terjadi, makanya saya batasi,"terangnya.
Tidak hanya membatasi jumlah pembeliannya saja, dirinya juga akan mengamati pembeli beras ini, misalnya jika dalam waktu dua hari sudah kembali membeli beras maka akan ditanyakan alasan pembelian beras SPHP.
"JIka hanya dikonsumsi normal, satu kemasan beras itu kan isinya 5 kilogram, kalau sehari habis satu kilogram beras paling tidak butuh waktu lima hari, kalau dua hari sudah kembali lagi memang saya tanya alasannya,"terangnya.
Ia menegaskan, beras dari bulog ini hanya konsumsi tidak diperjualbelikan ke distributor sama-sama distributor.
"Memang aturan khusus tidak ada, saya memang membatasi pembelian, jika tidak diterapkan bisa disalahgunakan diambil distributor lain,"terangnya.
Ia menambahka, kadang-kdang ada pembeli yang protes soal beras SPHP ini, katanya berasnya kaku, tidak melar dan lainnya. Namun secara kualitas beras ini sangat layak untuk konsumsi.
"Ada saja yang protes, ada nasinya sing kurang enak lah, biasanya pembeli menambah denga beras lain buat campuran agar nasinya lebih enak,"jelasnya.
Terkait dengan pasokan sendiri lanjutnya, sejauh ini pasokan tidak pernah terlambat, dalam satu minggu setidaknya bulog mengirim satu kali.
Sukirman salah satu pembeli menuturkan, beras SPHP ini cukup membantu masyarakat ditengah harga beras saat ini yang sedang naik.
Soal rasa memang berbeda dengan beras premium, tapi masih enak untuk dikonsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres