Rutin Cuci Darah, Tukidi Terbantu Adanya Program JKN BPJS Kesehatan
CUCI DARAH. Tukidi memperlihatkan kepesertaan JKN saat melakukan pengobatan di RSUD Temanggung.-istimewa-magelangekspres
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memasuki satu dekade.Program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan ini dinilai menjadi harapan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus memikirkan biaya pelayanan kesehatan yang besar.
Hal ini dirasakan oleh FX Tukidi (58), warga Candiroto, Kabupaten Temanggung. Ia yang kesehariannya bekerja sebagai Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Muneng ini mengaku banyak terbantu dengan adanya Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Tukidi divonis mengalami penyumbatan pembuluh darah pada ginjal di tahun 2011.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Cabang Magelang Beri Penghargaan Kepada 7 Faskes
Pada mulanya, ia mengaku hanya mengalami gangguan kesehatan tekanan darah tinggi. Setelah memeriksakan diri ke dokter, dirinya disarankan untuk menjalani cuci darah.
“Saya seperti tidak percaya karena badan saya sehat, saya hanya mengalami tekanan darah tinggi tetapi disuruh cuci darah. Saya akhirnya mencoba berobat ke dokter yang lainnya,” terangnya.
Namun beberapa dokter yang ada di Kabupaten Purbalingga dan Kota Semarang menyatakan hasil yang sama. Dirinya direkomendasikan untuk melakukan cuci darah.
Kenyataan tersebut masih sulit ia terima dan Tukidi menolak untuk menjalani proses cuci darah.
Menurut Tukidi, pengobatan melalui cuci darah ini tidak bisa berhenti untuk selamanya kecuali apabila dirinya sudah meninggal.
BACA JUGA:Lebih Mudah, Layanan BPJS Kesehatan Hadir di MPP Kabupaten Magelang
Kemudian oleh saudaranya, Tukidi diberikan motivasi agar mau menjalani proses cuci darah. Pengalaman cuci darah pertama kali dijalani Tukidi di rumah sakit di daerah Kota Semarang, kemudian dirinya sempat melakukan cuci darah di rumah sakit di Kabupaten Wonosobo.
Hingga saat ini dirinya rutin menjalani cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung.
“Sudah sekitar 7 tahun saya menjalani proses cuci darah di sini (RSUD Temanggung). Semua prosesnya saya jalani dengan suka cita dan semangat karena semuanya telah saya pasrahkan kepada Tuhan,” ujar pria yang saat ini masih aktif mengajar di kelas 3.
Sejak awal pemeriksaan di tahun 2011, Tukidi menggunakan jaminan kesehatan karena dirinya merupakan seorang PNS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres