Rutin Cuci Darah, Tukidi Terbantu Adanya Program JKN BPJS Kesehatan

Rutin Cuci Darah, Tukidi Terbantu Adanya Program JKN BPJS Kesehatan

CUCI DARAH. Tukidi memperlihatkan kepesertaan JKN saat melakukan pengobatan di RSUD Temanggung.-istimewa-magelangekspres

BACA JUGA:7 Cara Mudah Bayar BPJS Kesehatan Online Lewat Aplikasi Dana: Cek sekarang!

Tukidi mengaku sempat mengeluarkan biaya pribadi untuk mendapatkan second opinion di beberapa rumah sakit.

Second opinion merupakan prosedur medis yang dilakukan oleh pasien di mana pasien mencari pendapat dari dokter lain untuk mengkonfirmasi atau menyangkal diagnosis awal. Namun selanjutnya seluruh pengobatan rutin menggunakan Program JKN.

"Puji Tuhan, saya dan keluarga sudah terdaftar sebagai peserta Program JKN sejak lama, sejak masih zaman PT Askes dulu. Selama pengobatan saya di sini sama sekali belum pernah diminta untuk iuran biaya karena semua sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Kalau tidak dijamin BPJS Kesehatan bisa habis-habisan (harta) pasti," terang Tukidi.

Tukidi juga mengapresiasi untuk pelayanan yang ia terima selama menjalani cuci darah di RSUD Temanggung. Selama ini dirinya mendapatkan pelayanan yang baik dan tanpa diskriminasi.

“Sebentar lagi ada pendeta yang datang untuk mendoakan saya, ini juga salah satu bentuk pelayanan yang baik dari RSUD Temanggung,” ujarnya.

BACA JUGA:RST dr Soedjono Magelang Dukung Terobosan Layanan BPJS Kesehatan

Tukidi saat ini aktif menjabat sebagai Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah di wilayah Temanggung. Ia mengaku pernah mengikuti pertemuan yang diadakan oleh BPJS Kesehatan beberapa bulan silam dan dirinya memberi masukan terkait pelayanan kesehatan khususnya pelayanan cuci darah.

Penting untuk diketahui bersama bahwa anemia menjadi problematika bagi pasien cuci darah. Salah satu terapi yang dapat dilakukan adalah dengan penyuntikan Endogenous Erythropoietin (EPO) atau alternatif lain dengan melakukan transfusi darah.

“Mewakili teman-teman yang rutin cuci darah saya mengusulkan transfusi darah ini bisa dilakukan bersamaan ketika proses cuci darah. Sehingga pasien tidak perlu rawat inap sehingga tidak mengganggu aktivitas rutin lainnya terlebih apabila pasien tersebut harus bekerja. Ini demi kepuasan peserta terhadap pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan,” jelasnya.

Dirinya mengapresiasi karena masukan tersebut segera direalisasikan sehingga kini pasien cuci darah yang menerima transfusi darah tidak harus rawat inap. Tukidi juga kerap menjadi motivator bagi pasien baru cuci darah.

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Magelang Berikan Kemudahan bagi Penyandang Thalasemia

Bahkan dirinya tak ragu untuk mengunjungi pasien baru tersebut untuk memberikan kekuatan agar tidak patah semangat. Dirinya ingin hidup bermanfaat bagi orang yang ada di sekitarnya.

“Memang sudah jalan hidup saya seperti ini. Saya tidak pernah bosan untuk rutin cuci darah dan saya sadar diri saya kalau saya mau terus hidup, saya harus melalui ini semua,” pungkasnya. (adv/hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres