Ditemukan 1 Kasus Antraks di Wonosobo, Siapkan 5.000 Dosis Vaksin Sapi

Ditemukan 1 Kasus Antraks di Wonosobo, Siapkan 5.000 Dosis Vaksin Sapi

VAKSIN. Foto arsip vaksinasi sapi di suatu desa di Wonosobo. --

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Belakangan ini, terdapat 1 kasus antraks pada ternak sapi di salah satu kecamatan di Kabupaten Wonosobo. Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) siapkan 5.000 dosis vaksin.

Antraks sudah mulai menjalar ke sebuah kecamatan. Rencananya, Dispaperkan akan menggelar vaksin massal di tempat ditemukannya bakteri yang menyerang 1 ternak milik seorang belantik sapi.

"Rencananya vaksin massal akan digelar Selasa (14/11) besok dengan menyediakan 5000 dosis vaksin untuk sapi," kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Heri Prasetyo kepada Wonosobo Ekspres, Senin 13 November 2023.

BACA JUGA:Tumbangkan Persibangga, PSIW Wonosobo Puncak Klasemen Grup E

Heri mengungkapkan, sebelumnya ia mendapatkan laporan bahwasanya terdapat seekor sapi yang terjangkit penyakit bakteria, antraks beberapa bulan silam.

Temuan tersebut bermula ketika ada seorang peternak yang mengaku mengalami gangguan kesehatan pada kulit tangannya. Ketika diperiksa oleh tim kesehatan, diduga peternak tersebut tertular antraks dari sapi.

"Ketika ditelurusi, informasinya orang ini habis menyembelih seekor sapi sakit pada Selasa (22/8) beberapa bulan lalu. Kita langsung melakukan investigasi kasusnya," ujar Heri Prasetyo.

Membuntuti dugaan sementara, Dispaperkan mulai melakukan penyelidikan terhadap kasusnya. Dinas mengambil 5 sampel termasuk sisa potongan daging sapi, tanah di tempat penyembelihan, dan sejumlah sampel lainnya.

"Kita ambil sampel pada Kamis (7/9) untuk diuji di BBVET Wates, apakah memang sapinya terindikasi antraks atau tidak," ungkapnya.

BACA JUGA:Distribusikan Ribuan Ternak, Pemkab Wonosobo Jamin Sudah SKKH

Setelah melakukan uji laboratorium, ternyata 5 sampel yang diambil oleh dinas terkait justru hasilnya negatif. Tidak ada tanda-tanda antraks yang merebak dan menyerang ternak.

Meski hasilnya negatif, pihak Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates langsung turut terjun ke lapangan untuk gali fakta pada Selasa (26/9).

Di lokasi, pihaknya mengantongi sebanyak 21 sampel di lingkungan penyembelihan, termasuk tanah dan air genangan sisa pencucian daging ternak di suatu lobang pasca sembelih.

Kemudian sampelnya cek dan ternyata benar, terdapat indikasi ternak positif antraks pada Senin (2/10) bulan lalu. BBVET pun segera mengabari temuannya kepada Dispaperkan Wonosobo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres