Menyingkap Misteri Candi Setyaki, Peninggalan Sejarah Hindu di Dataran Tinggi Dieng

Menyingkap Misteri Candi Setyaki, Peninggalan Sejarah Hindu di Dataran Tinggi Dieng

Menyingkap Misteri Candi Setyaki, Peninggalan Sejarah Hindu di Dataran Tinggi Dieng-rifqi.f98-Tangkap Layar Instagram

MAGELANGEKSPRES -- Bersemayam di antara kabut dan udara sejuk pegunungan Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berdiri kokoh Candi Setyaki.

Candi Hindu ini bagaikan potongan puzzle peradaban masa lalu, yang meski tak lagi utuh, namun masih menyimpan kisah dan nilai sejarah yang tak ternilai.

Dibangun sekitar abad ke-8 hingga 9 Masehi, Candi Setyaki dipersembahkan untuk Dewa Siwa, salah satu dewa utama dalam agama Hindu.

Nama Setyaki sendiri merupakan gelar dari Karthikeya, putra Dewa Siwa yang dikenal sebagai dewa perang.

BACA JUGA:Patut Dikunjungi! Pesona Candi Ngawen Muntilan Dengan Keunikan Struktur Bangunan Candinya

Keberadaannya melengkapi kompleks Candi Arjuna, kompleks percandian Hindu terbesar di Dieng.

Sayangnya, tak seperti Candi Arjuna yang megah dan utuh, Candi Setyaki hanya menyisakan sebagian strukturnya.

Saat ditemukan pada tahun 1914, yang tersisa hanyalah bagian kaki candi.

Namun, sisa-sisa komponen bangunan seperti batu andesit, anak tangga, dan fragmen relief masih bertebaran di sekitar lokasi.

Meski tak lagi lengkap, Candi Setyaki tetap memancarkan aura magis dan menjadi saksi bisu kejayaan peradaban Hindu di masa lampau.

BACA JUGA: Ingin Wisata ke Bukit Dagi? Ini 5 Rekomendasi Aktivitas di Tempat Berview Terbaik se-wilayah Candi Borobudur

Para ahli meyakini bahwa Candi Setyaki awalnya terdiri dari dua bangunan.

Bangunan pertama, yang kini tersisa, berbentuk persegi empat dengan ukuran dasar sekitar 6 x 6 meter.

Bagian atapnya diperkirakan berbentuk piramida, sebagaimana lazim ditemui pada candi-candi Hindu lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: