Kawasan Menjer di Wonosobo Membludak, Sayangnya Kantong Parkir Masih Terbatas

Kawasan Menjer di Wonosobo Membludak, Sayangnya Kantong Parkir Masih Terbatas

LALU LINTAS. Kondisi lalu lintas di jalan utama kawasan wisata Menjer, Senin (25/12) lalu. -Mohammad Mukarom magelangekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Sejumlah objek wisata yang berada di kawasan Telaga Menjer akhir-akhir ini mengalami peningkatan volume kunjungan.

Sayangnya, di lokasi wisata tak ada kantong parkir yang dapat menampung banyaknya kendaraan wisnus.

Ketua BUMDes di Desa Maron Kecamatan Garung, Aris mengungkapkan, keterbatasan lahan parkir di kawasan Telaga Menjer mengakibatkan akses jalan menuju sejumlah objek destinasi sekitar, sempat macet total.

BACA JUGA:Menikmati Senja Telaga Bedakah, Pesona Sunset yang Memukau di Wonosobo

"Lahan parkirnya terbatas, sementara volume kendaraan tinggi. Makanya sempat macet total jalannya, ditambah ada kendaraan yang pakai badan jalan buat parkir," ungkapnya saat ditemui di kediamannya di Desa Maron, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Rabu (27/12).

Kemacetan yang terjadi di ruas jalan utama menuju objek Kebun Teh Panama, Skyline Seroja, Telaga Menjer, dan Bukit Cinta itu terpantau semenjak Kamis (21/12) lalu. Dan puncaknya ketika sehari sebelum Hari Natal, pada Minggu (24/12) lusa kemarin.

Menurut Aris, kemacetan mulai terjadi sekira pukul 09.00 WIB. Pantauannya, padatnya lalu lintas menuju kawasan wisata di Menjer hingga sepanjang 2km.

Bahkan wisatawan untuk dapat sampai ke wisata Bukit Cinta harus makan waktu paling lama 90 menit.

BACA JUGA:Bupati Wonosobo: Padatnya Lalu Lintas Kita Ketar-ketir

"Misalnya untuk ke Bukit Cinta, ini paling lama bisa sampai 1,5 jam perjalanan dari gapura Desa Maron. Padahal kalau jalanan lancar, waktu tempuh hanya 15 menit," ujarnya.

Aris menyampaikan, lahan parkir resmi yang dikelola oleh timnya hanya tersebar di tiga titik. Dari seluruh kantong parkir yang ada, maksimal hanya dapat menampung sebanyak 200 kendaraan, termasuk kendaraan roda dua dan roda empat.

"Saya dan teman-teman mencoba bikin strategi supaya bisa mengantisipasi hal demikian. Mungkin nanti rencananya ada penambahan lahan parkir, ya kira-kira bisa menampung 100 kendaraan," katanya.

Ide tersebut muncul karena ketika jalan utama Telaga Menjer menjadi blank spot rawan kemacetan, akibatnya terdapat ratusan kendaraan pengunjung putar balik dan memilih untuk menunda berlibur ke kawasan wisata Menjer.

Aris mengaku rugi jika ada pengunjung yang tidak jadi liburan ke Menjer. Hanya karena kekurangan kapasitas parkir, dampaknya terhadap pendapatan yang tentunya tidak dapat berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres