Pengusaha Wisata Wajib Tahu Apa Itu Slowcation, Tren Wisata yang Diganderungi Gen Z & Milenial di Tahun 2024

BACA JUGA:4 Rekomendasi Hotel Menarik di Temanggung, View Mantap Bisa Lihat Gunung Sindoro Sumbing dari Dekat

Para pengelola wisata biasanya menyediakan ruang terbuka dan kegiatan di alam terbuka, seperti hiking, bersepeda, atau sekadar bersantai di tepi danau atau sungai.

Dengan fasilitas ini, para wisatawan dapat merasakan pengalaman liburan yang lebih menyenangkan dan sebagai sarana untuk melepaskan kepenatan setelah sibuk dengan rutinitas pekerjaan di tengah perkotaan yang padat.

2. Berinteraksi dengan Warga Lokal

Slowcation adalah konsep wisata yang memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal di destinasi wisata.

Selain menikmati liburan, wisatawan juga dapat mendengarkan cerita lokal, merasakan keramahan penduduk sekitar, dan mengeksplorasi aspek-aspek budaya yang tidak dapat ditemukan dalam perjalanan wisata konvensional.

Interaksi langsung dengan masyarakat lokal juga dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara wisatawan dan penduduk setempat.

BACA JUGA:Jembatan Gantung Pantai Pulau Kalong Jogja yang Mendebarkan Tapi Eksotis dan Menantang

Wisatawan dapat mempelajari lebih dalam tentang kehidupan lokal, tradisi, dan seni yang ada di destinasi tersebut.

Sementara itu, penduduk setempat dapat memperoleh wawasan tambahan tentang dunia luar dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh destinasi wisata.

Selain itu, konsep slowcation juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian di sekitar destinasi wisata.

Melalui kolaborasi dengan POKDARWIS atau Kelompok Sadar Wisata, wisatawan dapat membantu mempromosikan destinasi lokal, mendukung produk-produk dari pelaku UMKM lokal, dan berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh komunitas setempat.

BACA JUGA:Patut Untuk Dikunjungi! Kopeng Treetop Adventure Park Cocok Untuk Menghabiskan Liburan Bersama Teman Dan Kelua

Kehadiran wisatawan juga memberikan efek pengganda bagi masyarakat lokal, meningkatkan pendapatan pedagang lokal, pengelola akomodasi, dan penyedia layanan wisata lainnya.

Destinasi wisata berbasis slowcation menyajikan pengalaman berbelanja langsung di toko-toko lokal, kursus memasak tradisional, kelas pembuatan kerajinan tangan, dan tur wisata yang dipandu oleh penduduk setempat.

Sumber: