Gagal Survive di Gunung Prau, FKPI: Almarhum Pendaki Senior
Dokumen foto basecamp pendakian Gunung Prau via Patak Banteng Kejajar, Kabupaten Wonosobo. -ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Meninggalnya seorang pendaki Gunung Prau tuai ucapan belasungkawa dari warganet. Nasib malang yang menimpa pria asal Kelurahan Lidah Kulon Lakarsantri Kota Surabaya itu dikarenakan kondisi kesehatan yang tak stabil.
Korban diketahui bernama Frisky Ramadhani MY (28), gagal survive saat sedang menempuh perjalanan yang dilalui sejak Minggu (31/12) siang kemarin.
Ia mengalami sesak nafas sejak hari itu, dan dinyatakan meninggal pada Senin (1/1) dini hari.
BACA JUGA:Pendaki Asal Surabaya Meninggal di Gunung Prau Wonosobo, Begini Kronologinya
Sebelumnya, ia berencana menikmati pekan liburan menyambut tahun baru di puncak Gunung Prau bersama dua rekannya dari rombongan pendaki Surabaya. Keinginannya menyaksikan matahari terbit pupus setelah Frisky berjuang melawan sakitnya.
Ketua Forum Komunikasi Prau Indonesia (FKPI) Wonosobo, Harsono mengungkapkan, korban bukanlah pendaki pemula. Hal itu disampaikan berdasarkan melihat kelengkapan safety yang bawa oleh korban.
"Kata temannya, almarhum bukan pendaki pemula. Bahkan setiap agenda mendaki gunung, dia selalu yang mendampingi teman-temannya. Bisa dikatakan, almarhum pendaki senior dan sudah terbiasa dengan tantangan di pendakian," kata Harsono saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin, 1 Januari 2024.
"Kalau dilihat dari safety yang dia bawa, korban sudah memenuhi standar kemanan mendaki. Dia meninggal murni karena sakit," tambahnya.
BACA JUGA:4 Kendaraan Terlibat Laka Beruntun di Wonosobo, Sebuah Angkot Terbalik Melintang di Jalan Raya
Seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa Frisky sempat merasa tidak enak badan saat sehari sebelum ia meninggal. Pria asal Surabaya tersebut sempat mengalami sesak nafas hingga muntah beberapa kali.
Menurut keterangan Harsono, korban baru tiba di pos pertama. Melihat kondisinya tidak fit, ia pun berhenti istirahat di sebuah warung terdekat bersama rekannya.
Frisky diberi wedang teh madu oleh temannya dan membuat tubuhnya mulai enakan, Minggu (31/12) pendakian via Patak Banteng Wonosobo.
Kemudian korban tertidur pulas dan sadar kembali sekira pukul 22.00 WIB. Mereka bertiga sempat makan malam bersama. Setelahnya, Frisky merasa seperti masuk angin, dia pun minta kepada temannya untuk dikerokin pada malam itu.
Selanjutnya, mereka berencana hendak melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Prau pada Senin (1/1). Namun pada pukul 02.00 WIB dini hari, sesak nafasnya kambuh lagi, Frisky sempat tak sadarkan diri karena pingsan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres