Hangatnya Suasana Warung Pak Juwarno di Kajoran Magelang yang Bernuansa Rumahan, Pembelinya Banyak Lansia !

Pelanggan setianya di tempat kuliner ini pun dimayoritasi oleh kaum lansia yang membuatnya terkesan hangat ala di kampung halaman.

Dercak senyum para lansia yang begitu ramah semakin mewarnai kehangatan pada kedai kuliner ini.

Bahkan tak sedikit para lansia yang menyempatkan kesini sebelum menuju ke sawah atau lahan pertaniannya.

Atau lelahnya bekerja disawah lalu mengisi kekosongan perut di destinasi wisata kuliner ini juga bisa.

BACA JUGA:Tak Sekedar Wisata Kuliner ! Omah Mbudur Magelang Lestarikan Peninggalan Budaya Jawa yang Menakjubkan

Diantaranya mengenakan pakaian khas seperti jarik sebagai alat pikul, pakaian sederhana, dan lainnya yang lengkap dikenakannya.

Atau tak sedikit pula pembeli lansia yang menggunakan pakaian batik yang terkesan begitu damai.

Hal ini cukup memancing warganet seperti akun Instagram @diannova_ yang takjub dengan suasana hangat di Warung Pak Juwarno sang kedai kuliner legendaris.

Dalam postingan Konten Instagram @benisasangka, Dian Nova mengomentari betapa kentalnya nuansa tradisional yang ada.

"Vibes NDESO RAHAYU ne tasih kentel banget niku mas.. Mbah kakung sik dhahar kasih kalih ciri khase batikan, ibune njih tasih ciri khas, nggendong lendang biasanipun tindak sawah mbok menawi saking peken nggih saget."

BACA JUGA:Hujan-Hujan Enaknya Makan Apa Ya? Ini Dia Kuliner Khas Magelang Yang Cocok Disantap Saat Hujan-Hujan

"Suasana tradisionalnya masih kental sekali, Kakek laki-laki yang sedang makan masih dengan ciri khasnya kenakan batik, sedangkan ibunya gendong selendang yang biasanya hendak kesawah, atau baru pulang ya boleh saja (kesini)."

Ucapan salah satu warganet tersebut disepakati oleh lainnya yang mengatakan suasana yang ada memang membuatnya rindu dengan kampung halaman.

Dikatakan omeh warganet lainnya, bahwa wisata kuliner di Kajoran Magelang ini berkonsep Prasmanan Tradisional.

Sehingga siapa saja dapat mengambil lauk secukupnya pada satu meja makan ditengahnya sembari reflek berbincang dengan yang lain seolah-olah sudah kenal lama (*)

Sumber: