Datang ke SDN 3 Lumajang, Bupati Wonosobo Singgung Pungli di Lembaga Pendidikan

Datang ke SDN 3 Lumajang, Bupati Wonosobo Singgung Pungli di Lembaga Pendidikan

ACARA. Sambutan Bupati Afif saat hadir di sebuah acara di SDN 3 Desa Lumajang, Kecamatan Watumalang. Kamis (11/1). -Mohammad Mukarom magelangekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyinggung soal praktek pungutan liar di lingkungan lembaga pendidikan.

Ia mengatakan, pemerintah sudah siapkan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk hindari aksi pemungutan yang dilakukan oleh pihak Sekolah.

"2023 kita luncurkan bantuan operasional sekolah, tujuannya meringankan beban komite, guru, dan wali murid sekolah. Supaya menjawab persoalan pungli," kata Bupati Afif di suatu acara di SDN 3 Lumajang, Kecamatan Watumalang, Kamis (11/1).

BACA JUGA:74 Gedung dan 218 Jiwa Terdampak Angin Ribut di Wonosobo

Meski begitu, Afif menyatakan bahwa pihak pemerintah desa diminta agar tak menutup diri untuk turut terlibat dalam memenuhi kebutuhan operasional sekolah. Misalnya, untuk kegiatan yang hanya membutuhkan anggaran kecil, sekolah dapat menerima bantuan dari dana APBDes setempat.

"Untuk pendidikan, tidak hanya tugas pemerintah daerah. Camat, Kades, Kelurahan harus punya andil salahsatunya misal lewat APBDes. Kemudian tidak menutup bagi masyarakat yang juga ingin menyumbang, infaq, sedekah, meski sudah ada BOSDA," jelasnya.

Ia akui merasa prihatin terhadap kepala sekolah, melihat bahwa kebutuhan dasar lembaga pendidikan dinilai begitu banyak. Salahsatunya menyediakan fasilitas toilet yang memadai.

BACA JUGA:Hujan Tak Henti-henti, Sejumlah Wilayah di Wonosobo Ditimpa Bencana Longsor

"Saya itu prihatin kepala sekolah kebutuhannya banyak, mau tarik wali murid nanti yang tidak sepakat menganggap itu pungli terus dilaporkan ke mana-mana. Padahal kebutuhan pokok seperti idealnya sekolah itu ada mushola, ada kantin, toilet untuk guru dan siswa, tidak hanya perpustakaan, tidak hanya ruang belajar," terang Afif.

Dalam sambutanya, ia juga menyebut bahwa anggaran bantuan untuk ruang kelas baru (RKB) dari tahun ke tahun selalu cair sampai puluhan miliar rupiah. Akan tetapi, besaran nominalnya belum dapat mengakomodir seluruh sekolah se-Kabupaten Wonosobo.

"RKB untuk sekolah tahun 2022/2023 anggaran untuk bangun RKB, perpustakaan, pengadaan mebeler dalam setiap tahun tidak kurang dari Rp 40 miliar. Dan yang ditangani se-Wonosobo, sehingga masih banyak yang belum dapat perhatian," bebernya.

BACA JUGA:Proyek Jalan Sempol - Wonosroyo Wonosobo Baru Tuntas Setengah

Afif berjanji, mulai tahun 2024 ini, segala kekurangan dalam memberikan perhatian terhadap sekolah seiring berjalannya waktu akan terus direalisasikan. Walaupun dirinya mengakui bahwa prioritas penganggaran saat ini lebih banyak untuk pemeliharaan infrastruktur jalan.

Tahun 2024 kita kejar terus. Anggaran kita perlu bagi-bagi, untuk jalan besar, anggaran bencana besar, Wonosobo kan daerah rawan bencana," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres