Longsor Lumpuhkan Jalan di Wonosobo, Sejumlah Rumah Statusnya Terancam

Longsor Lumpuhkan Jalan di Wonosobo, Sejumlah Rumah Statusnya Terancam

LONGSOR. Tanah longsor di Desa Serang Kecamatan Kejajar.-istimewa-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Peristiwa tanah longsor kembali terjadi di Wonosobo, termasuk di Desa Serang, Kecamatan Kejajar pada Senin (5/2).

4 titik Longsor mengakibatkan sejumlah ruas jalan penghubung mengalami lumpuh total. Bahkan terdapat beberapa rumah warga turut berstatus darurat dan terancam.

Plt Kepala BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo mengungkapkan, bencana tanah longsor diketahui sekira pukul 18.30 WIB, karena konsentrasi hujan disertai angin kencang yang terjadi selama berjam-jam lamanya.

BACA JUGA:Tebing Setinggi 20 Meter Longsor, Jalur Medono Kaliwiro Wonosobo Lumpuh

"Curah hujan tinggi, angin kencang, menjadi sebab utama tanah longsor di Desa Serang Kecamatan Kejajar," ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (6/2) melalui telepon.

Berdasarkan hasil pemeriksaan BPBD, tanah longsornya terjadi di jalan kabupaten, penghubung alternatif antara Kecamatan Kejajar dengan Kecamatan Garung. Akibatnya beberapa titik akses jalan pun tersendat semalaman. Dudy mengatakan, masyarakat dialihkan untuk menggunakan jalur utama di kawasan Menjer Kecamatan Garung.

"Cuaca ekstrem ini mengakibatkan beberapa titik longsor menutup jalan kabupaten akses Kejajar - Garung. Jalur ditutup dan masyarakat diarahkan ke jalur Menjer," katanya.

Selain melumpuhkan akses jalan, longsoran tersebut turut mengancam 3 rumah huni penduduk setempat. Salah satu kediaman yang terdampak adalah rumah singgah milik Duropup, warga asal Desa Serang Kejajar.

BACA JUGA:HEBOH! Mayat di Secang Magelang Ditemukan di Pematang Sawah, Diduga Korban Tawuran

Dalam laporan tertulis BPBD, tanah longsor turut menyeret bagian dapur rumah Duropup. Atas kejadian itu, beberapa rumah sekitarnya ikut berstatus rawan terancam akan tanah longsor susulan, melihat musim hujan masih berlangsung belakangan ini.

"Kita mengimbau kepada warga untuk waspada dan bersedia mengosongkan rumahnya jika hujan deras dan dalam kurun waktu yang lama. Saya khawatir longsor terjadi lagi," pungkasnya.

Petugas dan relawan telah berupaya melakukan evakuasi dan pembersihan sisa material longsor. Menurut Dudy Wardoyo, prosesnya tak cukup jika hanya menggunakan alat cara manual. BPBD mengaku butuh alat bantu dan tangki untuk memperlancar evakuasi. (mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres