Menguak Keajaiban Dieng di Museum Kailasa Gerbang Menuju Keindahan Alam dan Budaya Dieng Yuk Mampir!

Menguak Keajaiban Dieng di Museum Kailasa Gerbang Menuju Keindahan Alam dan Budaya Dieng Yuk Mampir!

Menguak Keajaiban Dieng di Museum Kailasa Gerbang Menuju Keindahan Alam dan Budaya Dieng Yuk Mampir!--Tangkapan Layar Instagram

MAGELANGEKSPRES -- Museum Kailasa merupakan sebuah museum yang menyimpan berbagai koleksi benda berharga yang menceritakan kisah masa lampau Dataran Tinggi Dieng.

Museum Kailasa, bagaikan gerbang pengetahuan yang membawa kita menyelami sejarah dan budaya Dieng yang kaya dan penuh misteri.

Terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, museum ini menyimpan berbagai koleksi benda berharga yang menceritakan kisah masa lampau Dataran Tinggi Dieng.

Dibangun pada tahun 1984 dan diresmikan pada tahun 1992, Museum Kailasa terinspirasi dari nama Gunung Kailasa, tempat suci bagi umat Hindu.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sang Pahlawan Pejuang Kemerdekaan di Museum Pengabdian Pangeran Diponegoro Magelang

Museum ini terbagi menjadi empat bangunan utama, dengan koleksi yang beragam, mulai dari peninggalan arkeologi, benda-benda cagar budaya, artefak, hingga informasi tentang flora dan fauna khas Dieng.

Bangunan pertama berfokus pada sejarah dan budaya Dieng. Di sini, pengunjung dapat melihat berbagai peninggalan purbakala, seperti arca Hindu-Buddha, prasasti, dan fragmen candi.

Salah satu koleksi yang menarik adalah arca Dewi Parwati, yang merupakan perwujudan dari Dewi Uma, istri Dewa Siwa.

Bangunan kedua menampilkan koleksi flora dan fauna yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Pengunjung dapat melihat berbagai jenis tanaman, seperti bunga daisy, edelweiss, dan pohon pinus.

BACA JUGA:Wisata Kenangan di Lereng Merapi Museum Mini Sisa Hartaku Memori yang Membekas dari Letusan Merapi 2010

Selain itu, terdapat pula koleksi hewan yang diawetkan, seperti burung kutilang, monyet ekor panjang, dan babi hutan.

Bangunan ketiga merupakan tempat penyimpanan artefak dan benda cagar budaya. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai peralatan dan perhiasan yang digunakan oleh masyarakat Dieng pada masa lampau.

Salah satu koleksi yang menarik adalah alat tenun tradisional, yang menunjukkan tradisi menenun yang masih lestari di Dieng.

Bangunan keempat merupakan ruang audio-visual yang memutar film dokumenter tentang Dieng. Pengunjung dapat mempelajari berbagai aspek kehidupan masyarakat Dieng, seperti tradisi, budaya, dan mata pencaharian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: