Lumbung Padi Diminta Dihidupkan Lagi, Panen Raya di Ngombol Purworejo Bersama Bupati

Lumbung Padi Diminta Dihidupkan Lagi, Panen Raya di Ngombol Purworejo Bersama Bupati

PANEN RAYA PADI. Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, bersama Bupati Purworejo Yuli Hastuti dan Forkopimda melakukan panen raya padi di Desa Tunjungan Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo.-Eko Sutopo-Magelang Ekspres

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES- Pj Gubernur Jawa Tengah,  Komjen Pol (Purn), Drs Nana Sudjana MM,meminta dan menghimbau kepada seluruh pemerintah desa dan kabupaten untuk menghidupkan lagi lumbung padi atau beras.

Pihaknya menilai, keduanya sangat efektif untuk menjaga stok beras dan kebutuhan masyarakat pada waktu mendesak, seperti kondisi saat ini.

Hal itu disampaikan oleh Nana Sudjana saat melakukan kegiatan panen raya padi di Desa Tunjungan Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo, Senin (26/2).

BACA JUGA:Masa Tanam Padi di Purworejo Terancam Mundur

"Desa harus punya stok beras yang cukup di lumbung. Juga di tingkat kabupaten, kita akan menata kembali untuk bisa menahan beras yang ada di sini. Tentunya dengan pembelian (dari pemerintah). Di provinsi juga menyiapkan anggaran untuk bisa menyetok beras di tahun 2024," katanya.

Panen raya dilakukan bersama Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti SH didampingi jajaran Forkopimda Kabupaten Purworejo.

Turut hadir antara lain Asisten II Provinsi Jateng Dr AP Ir Sujarwanto Dwiatmoko MSi, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah Jateng Endi Faiz Effendi SPi MA, Kepala Dinpermadesdukcapil Jateng Tri H Widy Rahmanto SH, Kadin Pertanian dan Perkebunan Jateng Supriyanto SP MP, dan OPD terkait.

Memurut Nana, dimulainya musim panen padi di Jawa Tengah diharapkan dapat menambah stok beras. Dengan begitu harga beras yang saat ini melambung dapat turun dan berangsur-angsur stabil.

Harga beras medium di pasaran saat ini berkisar antara Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per kilogram, sedangkan harga beras premium sekitar Rp19 ribu per kilogram.

BACA JUGA:Operasi Pasar Diklaim Turunkan Harga Beras di Temanggung

"Ketika rakyat susah, pemerintah berusaha melayani masyarakat dengan maksimal, misalnya percepatan penanaman padi dengan benih yang baik dan memperhatikan pola tanam yang didampingi petugas pertanian," ungkapnya.

Lebih lanjut Pj Gubernur menambahkan, pada tahun 2024 ini capaian kinerja produksi padi Jateng ditargetkan  11,16 juta ton gabah kering giling (GKG). Target ini lebih tinggi dari realisasi tahun lalu, yang hanya sekitar 9,5 juta ton GKG.

"Jawa Tengah ini lumbung padi. Kita harapkan untuk tahun 2024 ini dengan kondisi beras yang ada, dengan hasil panen yang ada, akan aman. Saya yakin dengan mulainya panen akan menurunkan harga beras dan akan mampu menstabilkan kembali inflasi di Jawa Tengah dan Indonesia, karena  provinsi lain pun akan melaksanakan panen raya," tandasnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres