Mencontoh Semangat Bersedekah Rasulullah di Bulan Ramadhan, Perlu Kita Siapkan Mulai Sekarang!
--
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari diwaktu manusia pada tidur.” (HR. Tirmidzi, hasan).
Semua amalan yang disebutkan dalam hadits ini terdapat pada amalan puasa di bulan Ramadhan. Sebab di bulan Ramadhan, kita diperintahkan untuk berkata yang baik, bersedekah dengan memberi makan dan shalat malam.
Para ulama memisalkan, “Shalat malam itu mengantarkan kepada separuh jalan menuju kerajaan kebahagiaan.
Puasa itu mengantarkan pada depan pintunya. Sedangkan sedekah memasukkan ia pada pintu bahagia.”
Hikmah lain dari bersedekah di bulan Ramadhan disebutkan oleh Ibnu Rajab. Beliau rahimahullah mengatakan dalam Lathoif, “Dalam puasa pastilah ada celah atau kekurangan.
… Sedekah itulah yang menutupi atau menambal kekurangan yang ada.” Oleh karena itu, di akhir Ramadhan kaum muslimin diwajibkan menunaikan zakat fithri dalam rangka untuk menambal kekurangan yang ada ketika melakukan puasa sebulan penuh.
BACA JUGA:Pahala Sedekah Berlimpah, Dari Bangun Tidur hingga Tidur Lagi
Imam Asy Syafi’i juga menyebutkan faedah dari amalan banyak bersedekah di bulan Ramadhan.
Beliau berkata, “Sesuatu yang paling disukai pada seseorang adalah ketika ia menambah amalan untuk banyak berderma di bulan Ramadhan.
Hal ini ia lakukan dalam rangka mencontoh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga karena kebutuhan orang banyak saat itu sehingga mereka mendapatkan kemaslahatan. Ada sebagian orang sibuk dengan puasa dan shalat sehingga sulit untuk mencari nafkah.” (Dinukil dari Lathoif Al Ma’arif)
Dalil tentang Semangat Sedekah Rasulullah
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik dan paling semangat serta yang lebih semangat untuk berderma.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Shofwan bin Umayyah, ia berkata, “Sungguh Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberiku sesuatu yang belum pernah kuperoleh. Padahal awalnya beliau adalah orang yang paling kubenci.
Beliau terus berderma untukku sehingga beliau lah saat ini yang paling kucintai.” (HR. Ibnu Hibban, shahih).
Ibnu Syihab berkata bahwa pada saat perang Hunain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan Shofwan 100 hewan ternak, kemudian beliau memberinya 100 dan menambah 100 lagi. Juga disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi Shofwan unta dan hewan ternak sepenuh lembah, lantas Shofwan berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak ada orang yang sebaik ini melainkan dia adalah seorang Nabi.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: