Kambing di Wonosobo Hilang, ini 4 Sosok Pencurinya, Gondol 57 Ekor

Kambing di Wonosobo Hilang, ini 4 Sosok Pencurinya, Gondol 57 Ekor

DIBEKUK. Maling kambing dibekuk polisi-Mohammad Mukarom-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Empat maling nekat mencuri hingga 57 ekor kambing di Wonosobo, alasannya agar bisa membayar lilitan hutang di sebuah bank tongol.

Seluruh hewan ternak berhasil disikat dari kandang milik warga di Kecamatan Leksono dan Kecamatan Sapuran.

"Kambing dijual untuk bayar bank tongol," kata salah seorang tersangka saat diwawancara, dalam gelar perkara di Mapolres Wonosobo, baru-baru ini.

Diketahui, empat maling tersebut bernama Rudiyanto (59), Dedi Yanto (19), Bagiyo (40), dan Puji (24).

Mereka melakukan pencurian ternak secara bersama-sama, berbekal linggis, kunci ring, dan sebuah armada pikap losbak bernomor polisi AA 1663 VF.

Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Kuseni mengungkapkan, salah satu di antara mereka adalah residivis kasus pencurian dengan kekerasan. Sementara tiga orang lainnya, merupakan tahanan baru.

"Puji, ini pernah ditahan di LP Magelang selama 10 tahun penjara. Dia baru keluar tahun 2018 lalu. Untuk tiga tersangka lainnya, baru pertama ini," ungkapnya.

Meskipun hanya ada satu residivis, akan tetapi keempat-empatnya kompak melakukan pencurian ternak tanpa ketahuan. Mereka baru diketahui mencuri, setelah ada korban yang melapor ke polisi.

Usai menerima laporan, polisi mulai melacak keberadaan pelaku, yang diduga merupakan aktor pencurian ternak sejak beberapa bulan silam, hingga Februari 2024. Pasalnya, banyak aduan warga, yang merasa kehilangan kambing.

Polisi berusaha menelusuri jejak para pelaku. Karena setelah dilakukan penggalian fakta, totalnya ada 57 ekor kambing berjenis gembel raib dari kandang peternak. Beberapa kambing hasil curian, berhasil diketahui berada di pasar hewan di Kabupaten Temanggung.

"Dari 57 itu, 19 ekor dicuri dari wilayah Kecamatan Leksono, dan 38 ekor didapatkan dari wilayah Kecamatan Sapuran. Sebagian kita dapati kambingnya sudah pindah tangan ke pembeli, ada yang ditemukan di pasar hewan Temanggung. Tapi kita coba cari kambing yang masih bisa ditelusuri," bebernya kepada wartawan.

AKP Kuseni juga mengungkapkan, para pelaku pencurian ini biasa beroperasi di waktu-waktu petang atau malam hari.

Biasanya, yang disasar adalah ternak yang lokasi kandangnya jauh dari kawasan pemukiman penduduk.

"Mereka berempat, ada yang sopir, ada yang memantau lokasi, dan sisanya yang bagian eksekusi mencuri. Biasanya malam hari, dan sasarannya adalah kandang yang jauh dari pemukiman, dan juga yang sudah diincar," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: