Komisi III Apresiasi Pembangunan Jembatan Gantung di Banjaragung Tegal

Komisi III Apresiasi Pembangunan Jembatan Gantung di Banjaragung Tegal

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal H. Wasbun saat memimpin rapat, di Ruang Banggar DPRD setempat. Foto: YERI NOVELI/RADAR SLAWI--

SLAWI, MAGELANGEKSPRES - Jembatan gantung di Sungai Rambut Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal mulai dibangun. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Pj Bupati Tegal Agustyarsyah, Rabu (29/5).

Mengingat hal itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal H. Wasbun mengaku sangat mengapresiasi pembangunan jembatan tersebut yang diinisiasi oleh Kodim 0712 Tegal.

Menurut Wasbun, jembatan penghubung dari Desa Banjaragung ke Kabupaten Pemalang ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Jembatan itu merupakan akses warga untuk pendidikan, perekonomian dan juga untuk mengangkut hasil bumi para petani.

"Kami sangat mengapresiasi Pemkab Tegal dan Kodim Tegal yang telah menginisiasi pembangunan jembatan gantung ini," kata Wasbun, Selasa (4/6).

Legislator Fraksi PKB ini merupakan warga Desa Banjaragung. Sehingga dirinya tahu betul kebutuhan dan manfaat jembatan itu bagi warga setempat. Mobilitas jembatan memang cukup tinggi mengingat banyaknya warga Banjaragung yang beraktifitas di daerah Pemalang.

"Untuk itulah, kami sangat berterimakasih karena jembatan gantung ini dibangun lagi," ucapnya.

pembangunan jembatan gantung ini merupakan bagian dari program Karya Bhakti TNI Perdesaan yang didukung pendanaan APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2024 senilai Rp520 juta.

Selain itu, pembangunan prasarana penghubung senilai lebih dari Rp2 miliar ini juga didukung pendanaan dari corporate social responsibility (CSR) sejumlah BUMN dan BUMD serta pelaku usaha peduli.

Menurut Pj Bupati Tegal Agustyarsyah, pembangunan jembatan baru yang bersebelahan dengan jembatan lama yang sudah tidak layak pakai ini cukup penting untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi warga dan memperkuat konektivitas antarwilayah. Selain itu juga untuk memperlancar angkutan hasil bumi.

“Keberadaan prasarana jembatan penghubung yang aman dan memadai sangat diperlukan warga, terutama pada kondisi kegawatdaruratan kesehatan, mencegah risiko kematian seperti ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi,” kata Agustyarsyah.

Komandan Kodim 0712 Tegal Letkol Inf Suratman menjelaskan spesifikasi panjang jembatan gantung yang baru dibangun ini mencapai 65 meter dengan lebar 2 meter. Total biaya yang diperlukan mencapai Rp2,5 miliar.

Terkait kebutuhan ini, selain didukung pendanaan program pemerintah daerah, pihaknya juga telah menjalin kerja sama pembiayaan dengan para donatur.

“Kegiatan ini kita lakukan dengan bergotong royong bersama masyarakat sehingga harapannya akan muncul kemanunggalan TNI bersama rakyat dan pemerintah daerah,” tukasnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: