Tingkatkan Kualitas Lulusan, Kementan Bermitra dengan Dunia Industri

Tingkatkan Kualitas Lulusan, Kementan Bermitra dengan Dunia Industri

19 perusahaan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), farm, dan instansi pemerintah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Polbangtan YOMA (13/6)--

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -  Melalui pendidikan vokasi, Kementerian Pertanian (Kementan)  membuka peluang sebesar-besarnya bagi sektor industri untuk bermitra. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian.

Bertempat di Aula Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), 19 perusahaan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), farm, dan instansi pemerintah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Polbangtan YOMA (13/6).

Hal ini menambah deretan daftar Dunia Usaha, Dunia industri, dan Dunia Kerja (DUDIKA) yang bekerjasama dengan Polbangtan YOMA. Tercatat, setidaknya 50 DUDIKA telah menjalin kemitraan sejak Tahun 2021.

Kerjasama ini dinilai strategis untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian. Disebutkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, sebagai penyangga ekonomi negara, sektor pertanian harus didukung oleh SDM yang handal.

"Indonesia harus maju lewat pertanian. Untuk mencapai itu maka mahasiswa Polbangtan harus menjadi SDM yang berkualitas.” tegas Mentan Amran.

Ia menaruh harapan yang besar pada generasi muda. Oleh sebab itu, Ia mengajak seluruh Polbangtan untuk bermitra dengan industri.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mendorong perguruan tinggi vokasi menjalin sinergi dengan para stakeholder untuk menyediakan lulusan yang berdaya saing.


Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Polbangtan YOMA dengan Mitra--


Hadir secara daring, Yoggi Herdian, Ketua Tim Kerja Bidang Kemitraan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI Kemendikbudristek, menyebutkan kemitraan menjadi bagian penting dalam pendidikan vokasi.

“Sinergi pendidikan vokasi dengan stakeholder strategis akan menciptakan pendidikan yang relevan dengan agenda pembangunan ekonomi.” jelas Yoggi.

Menurutnya, membangun kemitraan dengan industri menjadi jembatan bagi sektor pendidikan untuk bisa relevan dalam upaya pembangunan ekonomi Indonesia.

“Tujuan pendidikan adalah mewujudkan kesejahteraan. Dimulai dengan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga mampu menjadi bagian pengungkit ekonomi. Menjadi sabuk social masyarakatnya.” papar Yoggi.

Untuk itu, Ia menekankan pentingnya pelibatan stakeholder strategis dalam agenda pendidikan vokasi.

“Kita butuh multistakeholder dalam membangun kualitas pendidikan vokasi dan industri.” jelasnya.

Yoggi juga mengapresiasi upaya Polbangtan YOMA untuk menciptakan kemitraan yang sustain.

“Beragam sekali mitra industrinya, ada BUMDES, UMKM, peternakan besar, perusahaan besar. Luar biasa. Polbangtan YOMA mengetahui siapa yang harus dilayaninya.”ungkapnya.

Ia menyebutkan ini adalah gambaran dari Niat baik kedua belah pihak untuk bersama-sama menuju satu tujuan, yaitu berselaras. Bukan tujuan, namun sebagai bukti atau tanda memilih metodologi bermitra, untuk sama-sama meningkatkan daya saing ekonomi dan kualitas lulusan.

Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto dalam sambutannya menjelaskan keseriusannya dalam bermitra.

“Dalam proyeksi pembangunan Tahun 2023 - 2029, Provinsi Jawa Tengah fokus pada sektor pertanian. Untuk itu, kami harus mempersiapkan diri untuk mencetak lulusan yang berdaya saing.” papar Bambang.

Ia menyebutkan sektor industri mempunyai pergerakan inovasi yang cepat, sehingga kemitraan ini memungkinkan mahasiswa bisa mengadaptasi teknologi terkini.

Bambang juga mengajak sektor industri untuk datang ke kampus dan mendiskusikan kebutuhan industri, serta menyelesaikan permasalahan bersama. Karena pada prinsipnya, Ia menyebutkan kemitraan ini bisa saling menguntungkan dan melengkapi.

“Harapan saya, mitra kerja ini bisa menjadi lokasi permagangan, PKL, menjadi dosen praktisi, terlibat dalam pengabdian Masyarakat, serta bisa menyerap lulusan.” paparnya.

Tak hanya sektor industri, hadir pada penandatangan MoU : Balai Embrio Ternak Cipelang, Balai Inseminasi Buatan Ungaran, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, dan Dinas Pertanian, perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: