Memprihatinkan! Kondisi MI Sirojul Munir Tanjungsari di Magelang Perlu Bantuan Renovasi

Memprihatinkan! Kondisi MI Sirojul Munir Tanjungsari di Magelang Perlu Bantuan Renovasi

MEMPRIHATINKAN. Kondisi MI Sirojul Munir Tanjungsari, Kecamatan Windusari.-Hendri Saputra-Magelang Ekspres

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Kondisi bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sirojul Munir di Tanjungsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang sangat memprihatinkan.

Abdul Mufid selaku Guru menjelaskan bahwa di MI Sirojul Munir Tanjungsari terdapat hanya ada 2 ruangan kelas saja yang bisa digunakan.

Sedangkan ruangan lainnya sudah rusak berat dan tidak bisa digunakan selama bertahun-tahun. Salah satu ruang kelas yang masih bisa digunakan pun juga sangat memprihatinkan.

BACA JUGA:Biayai 900 Mahasiswa, Grengseng Pamudji Ingin Tingkatkan Mutu Pendidikan Kabupaten Magelang

"Ruangan kelas yang dipakai sangat mengkhawatirkan karena atap plafon bolong-bolong dan harus disanggah dengan kayu. Sewaktu-waktu bisa runtuh membahayakan para murid, kondisi ini sudah kita rasakan bertahun-tahun lamanya," pungkasnya.

"Rangka atap (Kuda-kuda, Usuk dan reng) sudah rapuh karena dimakan usia. Ada 2 ruang yang kuda-kudanya sudah ada bagian yang ambrol sehingga sudah tidak bisa digunakan untuk ruang belajar karena membahayakan siswa-siswi yang ada.

Blandar wuwungan sudah melengkung karena tidak kuat menahan beban dari genteng dan lain-lainya," tambah Abdul Mufid.

Bukan hanya itu, karena kurangnya ruangan, setiap harinya ruang kantor guru juga dijadikan ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar.

BACA JUGA:Gencar! Siswa Magang Bisa Terlindungi BPJamsostek

"Jika musim hujan air banyak yang masuk ke ruangan karena posisi genteng sudah tidak bisa presisi dengan ukurannya dikarenakan kayu-kayu yang bagian genteng sudah banyak yang patah karena dimakan usia," bebernya lagi.

Abdul Mufid menerangkan bahwa dirinya beserta tenaga pendidik di madrasah sudah mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan tapi selalu terkendala persyaratan jumlah siswa.

"Kami selalu terkendala persyaratan jumlah siswa untuk mendapatkan bantuan, bagaimana mau mendapat siswa yang banyak kalau selama ini dari segi fasilitas saja kami sangat kekurangan dan kami di sini setiap harinya berjuang demi masa depan para siswa yang ada. Seharusnya kalau memang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa persyaratan tersebut dihilangkan, hal ini demi pemerataan pendidikan," ungkapnya.

Abdul Mufid hanya berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi mereka, anak-anak mendapatkan fasilitas yang layak. Ia ingin anak-anak bisa belajar dengan nyaman dan aman.

BACA JUGA:Kapolresta Apresiasi Kehadiran Perpustakaan Keliling ke Sekolah di Magelang, Manambah Minat Baca Siswa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres