Teman Baik itu Seperti Penjual Minyak Kasturi, Minimal Kita bisa Mencium Aroma Wangi

Teman Baik itu Seperti Penjual Minyak Kasturi, Minimal Kita bisa Mencium Aroma Wangi

Teman Baik itu Seperti Penjual Minyak Kasturi, Minimal Kita bisa Mencium Aroma Wangi--

MAGELANG EKSPRES- Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam memberikan permisalan bagaimana cara memilih teman agar tidak menyesal di kemudian hari. Dengan contoh yang diberikan maka kita akan mudah mencernanya.

Disebutkan dalam hadis, dari Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan teman yang jahat adalah seperti penjual minyak kasturi dan peniup api (pandai besi). Penjual minyak kasturi mungkin saja memberimu minyak tersebut, atau kamu akan membelinya darinya, atau mungkin kamu mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan peniup api, mungkin akan membakar pakaianmu atau kamu akan mendapatkan bau busuk darinya." (Muttafaqun 'alaih)

BACA JUGA:Hati-hati dengan Hadis Palsu di Medsos, Jangan Ikut Menyebarkan Berita Dusta atas Nama Rasulullah!

Ustadz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan  bahwa ketika teman duduk kita orang baik, saleh, berilmu, bisa membedakan yang halal dan haram, bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, tidak makan hak orang lain serta amanah maka Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam mempermisalkan seperti orang yang membawa atau penjual minyak kasturi.

Kalau kita penjual minyak kasturi maka yang pertama kita akan dapat minyak wingi, minimal dari taster. Karena banyak toko parfum itu yang memberikan tester.

Kadang kala kita tidak perlu masuk toko parfumnya, lewat depannya saja sudah dikasih. Dikasih, artinya kita sudah dapat manfaat.

"Engkau lewat doang di depan toko parfum, engkau sudah dapat, dikasih kertas yang disemprot itu, kadang kala dikasih testernya sama dia. Itu kemungkinan pertama yang engkau akan dapatkan."

BACA JUGA:Keistimewaan Khadijah dan Aisyah, Dua Istri Rasulullah yang Begitu Spesial

Yang kedua, membeli minyak wangi. Karena ketika kita melihat barangnya itu bagus maka kita siap mengeluarkan uang untuk mendapatkan. Dan berapa banyak orang gara-gara tester akhirnya membeli.

Kemungkinan yang ketiga, minimal menciun bau wangi kalau kita tidak dikasih taster atau membeli minyak wangi.

"Begitu pula tatkala kita berkawan dengan orang-orang saleh, minimal kita bisa dikasih nasihat sama itu orang. MasyaaAllah, berapa banyak kita kumpul dengan orang saleh kemudian mendapatkan nasehat kebaikan. Kalau enggak, engkau yang bisa minta sama dia, Ustadz, kasih nasihatlah, Ustadz! Ana ini kok gundah, Ustadz ya. Dapat itu antum, antum yang minta."

Kata Ustadz Syafiq, kalau yang pertama dikasih nasehat, yang kedua minta nasehat dan yang ketiga, mungkin tidak dikasih nasihat dan tidak minta nasihat  tapi kebersamaan sama dia akan berdampak kepada diri kita. "Antum akan mencium aroma yang wangi, antum akan berbahagia, antum akan bergembira ketika berkumpul sama sahabat-sahabat yang baik."

BACA JUGA:Gambaran tentang Telaga Rasulullah, Siapa yang Bisa Minum dan Siapa Terhalangi untuk Minum

Sebaliknya, kalau memilih teman buruk, permisalannya seperti tukang pandai besi. Dalam pandai besi itu ada pekerja yang tugasnya memompa untuk memercikan api. Kalau kita  kumpul sama orang yang kerjanya seperti itu, yang paling buruk akan terbakar bajunya.
kayak gitu, apa yang akan engkau dapatkan? Ya..yang paling buruk, terbakar bajunya. Karena  tukang pompa apinya pandai besi itu tugasnya menerbangkan percikan-percikan api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: