Teman Baik itu Seperti Penjual Minyak Kasturi, Minimal Kita bisa Mencium Aroma Wangi

Teman Baik itu Seperti Penjual Minyak Kasturi, Minimal Kita bisa Mencium Aroma Wangi

Teman Baik itu Seperti Penjual Minyak Kasturi, Minimal Kita bisa Mencium Aroma Wangi--

"Maka antum lihat, pandai besi atau sekarang tukang las, bajunya itu bolong-bolong karena percikan api. Dan itu yang mungkin terjadi sama dirimu. Kalau engkau selamat, engkau bisa menghindar. Yang kedua, yang enggak mungkin engkau hindari adalah mencium aroma yang busuk. Itulah kawan-kawan kita dalam kehidupan ini."

Kata Ustadz Syafiq, kita tidak bisa melarang orang berkawan, karena manusia itu makhluk sosial. Kita punya anak, kita juga harus arahkan dengan siapa dia berkawan.

Anak-anak yang kuliah, orang tua harus perhatian bersama siapa dia berkawan. Karena kadang kala orang tua hanya mengantarkan anaknya sekolah, kuliah, selesai.

"Kalau bicara ilmu, mungkin fakultas itu fakultas favorit, guru-gurunya top. Tapi untuk menciptakan anak yang saleh, yang berkarakter mulia, itu enggak cukup karena sekolahnya. Tapi ada pengaruh lingkungan, ada pengaruh kawan.

BACA JUGA:Kisah-Kisah Romantisme Rasulullah yang Begitu Tawadhu Terhadap Istri-istrinya

Dan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam sudah memberikan gambaran kepada kita, dengan siapa engkau berkawan."

Semua kembali kepada diri kita. Ada orang yang memang busuk dan ingin kumpul sama orang-orang busuk. Buah yang baik ketika kumpul sama buah yang busuk jadi busuk, bukan kemudian buah yang busuk jadi baik karena kumpul sama orang-orang baik. Rata-rata seperti itu. Maka kita perlu jaga diri dalam memilih kawan kita. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: