Pikat Generasi Muda, Kementan Kenalkan Peluang Bisnis Ayam KUB

Pikat Generasi Muda, Kementan Kenalkan Peluang Bisnis Ayam KUB

Sebanyak 59 mahasiswa Polbangtan YOMA melakukan kunjungan lapangan di Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Jawa Tengah, Kamis, (10/10/2024)--

SEMARANG, MAGELANGEKSPRES - Sebanyak 59 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) melakukan kunjungan lapangan di Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Jawa Tengah pada Kamis (10/10/2024).

Dalam kesempatan ini, mereka dikenalkan pada prospek bisnis ayam KUB (Ayam Kampung Unggulan Balitbangtan) yang dinilai menguntungkan.

Ini upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menarik minat generasi muda. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman agar melibatkan generasi muda di seluruh lini pertanian.

“Di dalam sektor pertanian perlu diisi oleh sumber daya manusia yang berkualitas. sumber daya manusia inilah yang dididik untuk menjadi petani milenial melalui pendidikan vokasi,” papar Amran.

Untuk itu Ia mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional. Utamanya, dalam mendorong peningkatan produksi daging, susu, dan telur untuk mendukung program Presiden terpilih.


Mahasiswa Polbangtan YOMA dikenalkan prospek bisnis Ayam Kampung Unggulan Balitbangtan--

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, mengatakan perlunya regenerasi dalam menyiapkan SDM yang unggul. Ia menyebut proses regenerasi petani merupakan upaya penting untuk memastikan keberlangsungan sektor pertanian di masa depan.

Pihak Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang diwakili Muh. Nur Khamid mengatakan kunjungan yang dilakukan mahasiswa program studi Teknologi Produksi Ternak ini menjadi wahana pembelajaran di luar kampus.

“Mahasiswa tingkat pertama dikenalkan pada peluang usaha ayam KUB. Dimana produksi daging dan telur  ayam ini relatif tinggi, mencapai 160 butir per tahun” jelas Khamid.

Menurutnya, ayam jenis ini sangat potensial, karena bisa menekan biaya pakan.

“Pakan bisa diberikan dengan beberapa kombinasi sumberdaya lokal, sehingga sangat efektif dikembangkan baik skala kecil maupun besar.” katanya.

Dalam giat ini, mahasiswa mendalami mata kuliah Pengantar Ilmu Peternakan, dengan mempraktikkan zooteknik bibit ternak. Yaitu mengidentifikasi ternak, mengetahui umur ternak, dan mengetahui berat badan ternak.

Diterima oleh Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Jawa Tengah, Lilik Tri Mulyantara, mahasiswa disambut dengan antusias.

“Saya menyambut gembira dengan kembalinya generasi muda milenial cinta dan minat bergelut di kancah peternakan. dalam program ketahanan pangan sesuai himbauan presiden makan gratis dan peningkatan gizi Masyarakat”, jelas Lilik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: