Pengelolaan Sampah di Kabupaten Magelang Jadi Sorotan Debat Perdana Paslon Bupati

Pengelolaan Sampah di Kabupaten Magelang Jadi Sorotan Debat Perdana Paslon Bupati

DEBAT. Paslon bupati dan wakil bupati Magelang mengikuti debat publik perdana yang digelar KPU Kabupaten Magelang, Senin, 28 Oktober 2024-HENI AGUSNINGTYAS-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -- Isu masalah sampah menjadi topik yang dibahas dalam debat perdana calon bupati Magelang tahun 2024, yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang, Senin, 28 Oktober 2024.

Debat diikuti pasangan nomor urut 1 Sudaryanto-Agung Trijaya dan pasangan nomor urut 2 Grengseng Pamuji-Sahid.

Di Kabupaten Magelang sendiri, memang sudah cukup lama kesulitan mengatasi masalah sampah.

BACA JUGA:Hari Sumpah Pemuda, Pemkab Purworejo Berikan Apresiasi kepada Pemuda Berprestasi

Di tempat pengelolaan akhir (TPA) yang sudah overload, sehingga terpaksa diadakan tempat sampah darurat yang usianya pun tak lebih lama.

Usai kedua pasangan calon membuka debat dengan paparan visi misi, mereka langsung beradu argumen tentang pengelolaan sampah.

Pasangan nomor urut 1 Sudaryanto-Agung Trijaya berpendapat bahwa penting melakukan revisi regulasi tentang sampah.

BACA JUGA:Jelang Debat Terbuka, KPU Kabupaten Magelang Bentuk Tim Panelis dari Luar Magelang

Sebab dengan melakukan revisi regulasi, maka upaya reduksi sampah bisa dilakukan mulai dari tingkat rumah tangga.

"Sampah adalah masalah seluruhnya. Maka kami punya program mengaktifkan bank sampah, sehingga sampah yang tadinya dibuang bisa diproduksi bernilai jual," kata Sudaryanto.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2, Grengseng-Sahid memberikan respons bahwa masalah sampah tak cukup hanya dikurangi di tingkat rumah tangga saja.

BACA JUGA:KPU Angkat Tema 'Tata Kelola Pemerintahan' di Debat Perdana Pilkada Purworejo

Apalagi di Kabupaten Magelang, menurut Grengseng, sampah rumah tangga bukan merupakan dominator, karena sebagian besar sampah diproduksi oleh industri dan pasar-pasar tradisional.

"Di Kabupaten Magelang, sampah banyak diproduksi dari sampah industri, sampah pasar-pasar tradisional, sehingga jika kita mengacu pada satu sisi, yakni rumah tangga maka pengelolaannya pun hanya sebagian, tidak menyeluruh," kata Grengseng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres