Nikmatnya Melaksanakan Shalat Malam Seperti yang Dirasakan Orang-orang Shaleh

Nikmatnya Melaksanakan Shalat Malam Seperti yang Dirasakan Orang-orang Shaleh

Nikmatnya Melaksanakan Shalat Malam Seperti yang Dirasakan Orang-orang Shaleh--

Makhlad bin Husain pernah menceritakan keadaan mereka, “Tidaklah malam berlalu kecuali aku menemukan Ibrahim bin Adham sedang berzikir kepada Allah dan mendirikan shalat;

sehingga itu membuatku bersedih hati (karena tidak dapat beramal sepertinya – pen). Lalu aku menghibur diri dengan ayat, “Demikianlah karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki; dan Allah memiliki karunia yang besar.” (QS. Al-Jumuah: 4).

BACA JUGA:Rahasia Shalat Malam yang Disebutkan dalam Al Qur'an dan Hadist

Abu ‘Ashim an-Nabil berkata, “Dulu Abu Hanifah memiliki sebutan (الوَتَدُ) “Pasak” karena banyaknya shalat yang beliau kerjakan. Diriwayatkan dari al-Qasim bin Ma’in bahwa ia menceritakan, ‘Abu Hanifah pernah membaca satu ayat ini (بَلِ السَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَالسَّاعَةُ أَدْهَىٰ وَأَمَرُّ) “Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (QS. Al-Qamar: 46). Dan beliau mengulang-ulangnya sambil menangis dan merendahkan diri hingga waktu subuh.

Ibrahim bin Syammas berkata, “Dulu aku melihat Ahmad bin Hambal mengisi malamnya dengan ibadah, dan ketika itu dia masih kecil.”

Abu Bakar al-Marwazi berkata, “Dulu aku bersama Imam Ahmad sekitar 4 bulan di perkemahan, dan beliau tidak pernah meninggalkan Shalat Malam dan membaca al-Quran. Aku tidak mengetahui berapa kali beliau khatam, karena beliau merahasiakannya.”

Dulu Imam al-Bukhari rahimahullah mendirikan Shalat Tahajud pada waktu sahur. Beliau membaca sekitar setengah atau sepertiga al-Quran, sehingga beliau mengkhatamkan al-Quran pada waktu sahur setiap tiga hari sekali.

Ibnu Abdul Hadi menceritakan bagaimana Shalat Malam Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bahwa pada malam hari, beliau mengasingkan diri dari semua manusia dan menyendiri dengan Tuhannya serta bersimpuh kepada-Nya. Beliau senantiasa membaca al-Quran, mengulang-ulang berbagai ibadah yang dilaksanakan pada siang dan malam hari. Apabila beliau memulai shalat, beliau gemetar hingga badannya terhuyung ke kanan dan kiri.Ibnu Rajab menceritakan tentang gurunya, Imam Ibnu al-Qayyim, “Dulu beliau melaksanakan ibadah, tahajud, dan shalat yang panjang sekali. Aku belum pernah menyaksikan orang yang seperti beliau dalam ibadahnya dan ilmunya tentang al-Quran, hadits, dan hakikat-hakikat keimanan.”

Al-Hafizh Ibnu Hajar menceritakan tentang gurunya, al-Hafizh al-Iraqi, “Aku selalu membersamai beliau; tapi aku tidak pernah melihat beliau meninggalkan Shalat Malam. Justru Shalat Malam sudah menjadi kebiasaan beliau.”

BACA JUGA:Meninggalkan Shalat Jumat Tiga Kali Masuk Golongan Orang Munafik

Tidur Miring ke Kanan

Ini adalah salah satu sunnah yang shahih. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menganjurkan umatnya untuk tidur miring ke kanan; sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ ثُمَّ يَقُولُ بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

“Apabila salah seorang dari kalian hendak tidur, hendaklah dia mengibaskan tempat tidurnya dengan kain sarungnya, karena dia tidak tahu apa yang ada di atas kasurnya saat dia pergi. Lalu hendaklah dia mengucapkan doa (BISMIKA ROBBI WADHO’TU JANBII WA BIKA ARFA-’UHU, IN AMSAKTA NAFSII FARHAMHAA WA IN ARSALTAHAA FAHFAZH-HAA BIMAA TAHFAZHU BIHI ‘IBAADAKASH SHOOLIHIIN) ‘Dengan menyebut nama-Mu, wahai Tuhanku! Aku membaringkan sisi badanku dan dengan nama-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan jiwaku, maka rahmatilah ia; dan jika Engkau melepasnya kembali, maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shaleh’.” (Muttafaq ‘alaih).

Diriwayatkan juga dari al-Barra bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ

“Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Lalu berbaringlah dengan miring ke kanan.” (Muttafaq ‘alaih).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres