Kreativitas DPPKUM Kota Magelang, Sulap Lahan Kosong Jadi Food Estate

Kreativitas DPPKUM Kota Magelang, Sulap Lahan Kosong Jadi Food Estate

FOOD ESTATE. Kabid Perdagangan Hendra saat di kebun bersama kambing peliharaannya-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Food estate merupakan salah satu kebijakan pemerintah Indonesia yang dirancang dengan konsep pengembangan pangan secara terintegrasi.

Hal itu jugalah yang sedang dikembangkan pemerintah yang berkolaborasi dengan masyarakat untuk mewujudkan swasembada pangan di berbagai daerah.

Berangkat dari ide tersebut, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro (DPPKUM) Kota Magelang Hendra Subiyanto untuk menyulap lahan kosong di belakang kantor menjadi kebun produktif yang ditanami berbagai tanaman pangan dan hewan ternak.

BACA JUGA:Pemkot Magelang Rencanakan 3 Arah Kebijakan Ketahanan Pangan di Tahun 2025

BACA JUGA:VIRAL! Potret Jembatan Ngembik Dulu dan Sekarang Jadi Spot Foto Dadakan

Mulai dari pepaya California, Thailand, Alpukat, Durian Musaking, Jagung, kambing etawa, Enthog hingga ikan nila kini menghuni tanah seluas kurang lebih 4.000 meter.

Setiap pagi sebelum bekerja, Hendra menyempatkan untuk memberi makan hewan ternak sekaligus merawat tanaman-tanaman tersebut.

"Kebun ini diinisiasi sejak Agustus 2024 dan diolah bersama teman-teman juga, ada kurang lebih 5 orang yang turut membantu merawat," kata Hendra saat ditemui, Kamis 12 Desember 2024.

BACA JUGA:Mensesneg Perintahkan Kementerian Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan

BACA JUGA:LUAR BIASA! Pengangguran Terbuka di Kota Magelang Tinggal 4,4 Persen dari Penduduk Usia Produktif

Hendra menyebut, hasil panen buah, sayur maupun susu kambing nantinya dibagi dan dikonsumsi bersama oleh seluruh anggota Disperindag di kantor.

Uniknya, Hendra menggunakan seluruh 'kotoran' dan sampah yang ada di kebun tersebut untuk menjadi pupuk sehingga ia hampir tak pernah kesulitan ataupun mengeluarkan biaya lebih untuk merawat hewan dan tanaman pangan di kebun itu.

"Kami menggunakan konsep Integrated Farming, kotoran kambing dan urin juga sudah kami pisahkan, sehingga bisa menjadi pupuk organik, ini sangat menghemat biaya karena tidak perlu beli atau mencari rumput di tempat lain," bebernya.

BACA JUGA:Disperpa Buka Workshop Situmpang Tingkatkan Ketahanan Pangan Kota Magelang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres