Penghalang Doa Tidak Terkabul
Penghalang Doa Tidak Terkabul--
BACA JUGA:Terlalu Tergesa-gesa Menjadi Sebab Doa Kita Tidak Terkabul
Berikut ini sebab utama doa tidak terkabul :
1. Sandang, pangan dan papan yang bersumber dari harta haram
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam satu sabdanya menyebutkan :
ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ! يَا رَبِّ! وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ؟
”Kemudian Rasulullah menyebutkan tentang seseorang yang melakukan perjalanan panjang, kusut rambutnya, kemudian mengangkat tangannya dan mengatakan : Wahai Rabb-ku, Wahai Rabb-ku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakainnya haram, perutnya diisi dengan sesuatu yang haram, maka bagaimana Kami mengabulkan doanya?”(HR. Muslim, no. 1015).
Sebaliknya Allah Yang Maha Kuasa memerintahkan para rasul-Nya hanya makan dari makanan yang baik (halal). Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-mu`minun : 51).
2. Terburu-terburu dalam berdoa
Maksudnya, sekali seorang hamba berdoa, inginnya langsung terkabul. Ini termasuk contoh terburu-buru dalam berdoa dan juga bentuk putus asa kepada rahmat Allah Yang Maha Luas. Karena banyak di antara saudara kita, baru sekali doa, inginnya besok sudah terkabulkan, ini bukan sikap yang benar, setiap muslim haruslah tetap memohon kepada Allah Ta’ala dan tidak mudah berputus asa.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى
“Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan‘.” (HR. Bukhari, no. 1499 dan Muslim, no. 2735).
Sikap tergesa-gesa agar doa itu segera dikabulkan, tetapi doanya tidak kunjung dikabulkan, menyebabkan dirinya putus asa dan malas berdoa.
BACA JUGA:Waktu Terkabulnya Doa yang Seringkali Diremehkan : Antara Azan dan Iqomah
Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menerangkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
لا يزَالُ يُسْتَجَابُ لِلعَبْدِ مَا لَم يدعُ بإِثمٍ، أَوْ قَطِيعةِ رَحِمٍ، مَا لَمْ يَسْتعْجِلْ قِيلَ: يَا رسُولَ اللَّهِ مَا الاسْتِعْجَالُ؟ قَالَ: يَقُولُ: قَدْ دعَوْتُ، وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَم أَرَ يَسْتَجِيبُ لي، فَيَسْتَحْسِرُ عِنْد ذَلِكَ، ويَدَعُ الدُّعَاءَ
“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim, selama dia tidak terburu-buru.”
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud terburu-buru dalam berdoa?”
Beliau bersabda, “Orang yang berdoa ini berkata, ‘Saya telah berdoa, Saya telah berdoa, dan belum pernah dikabulkan’. Akhirnya dia putus asa dan meninggalkan doa.” (HR. Muslim, no. 2735).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: