Setelah 15 Tahun, UMPWR Kukuhkan 2 Guru Besar Baru! Inilah Sosok dan Kontribusinya

GURU BESAR. Dua Guru Besar yaitu Prof. Dr. Suyitno, M.Pd., dan Prof. Dr. Siska Desy Fatmaryanti, M.Si dikukuhkan dalam acara Rapat Senat Terbuka di Auditorium Kasman Singodimejo UMPWR, Kamis (30/1).-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID - Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) resmi memiliki dua Guru Besar/Profesor baru, yaitu Prof. Dr. Suyitno, M.Pd., dan Prof. Dr. Siska Desy Fatmaryanti, M.Si.
Keduanya dikukuhkan dalam acara Sidang Terbuka Senat di Auditorium Kasman Singodimejo UMPWR, Kamis (30/1).
Acara pengukuhan dihadiri oleh para pejabat universitas, dosen, dan tenaga kependidikan UMPWR, serta sejumlah tamu undangan seperti Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang diwakili oleh Prof. Mahfud Sholihin, Ph.D., Ak., CA., CPA., Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah, Rektor UNIMMA, Rektor Unimugo, dan para kolega dari kedua guru besar / profesor.
BACA JUGA:Prof Dr Siska Desy Fatmaryanti Guru Besar Perempuan Pertama di UMPWR
Dalam acara tersebut mengemuka bahwa Prof. Dr. Suyitno, M.Pd., dan Prof. Dr. Siska Desy Fatmaryanti, M.Si., telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi yang luar biasa dalam bidang akademik dan penelitian.
Mereka telah mempublikasikan berbagai karya ilmiah dan telah menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan konferensi.
Prof. Dr. Suyitno, M.Pd., menjadi Guru Besar / Profesor bidang ilmu Model Pembelajaran Kejuruan, sedangkan Prof. Dr. Siska Desy Fatmaryanti, M.Si., menjadi Guru Besar / Profesor bidang ilmu Pengembangan Model pembelajaran dan Media Berbasis Technology, Pedagogy, Content, knowledge (TPACK).
BACA JUGA:3.676 Mahasiswa UMPWR Dilatih Soft Skill Kompetitif untuk Siap Hadapi Dunia Kerja
Prof. Dr. Suyitno, M.Pd menyampaikan pidato ilmiahnya dengan judul “Transformasi Pendidikan Kejuruan melalui Optimalisasi Model Work-Based Learning”.
Menurutnya, Salah satu cara yang dilakukan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk meningkatkan kompetensi adalah dengan pembelajaran berbasis kerja atau biasa disebut Work-Based Learning (WBL).
WBL merupakan pembelajaran yang memadukan antara pembelajaran yang ada di kelas dan di industri.
BACA JUGA:Prof Dr Siska Desy Fatmaryanti Guru Besar Perempuan Pertama di UMPWR
WBL merupakan salah satu pembelajaran yang bertujuan untuk memadukan mata pelajaran akademik dengan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan.
SMK merancang bersama-sama aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan di dunia kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: purworejo ekspres