Sultan Jogja Ikut Retreat Kepala Daerah di Akmil Magelang?

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X diharapkan bisa membersamai kegiatan retreat 505 kepala daerah yang akan digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang, 21-28 Februari 2025.

Namun, timbul pertanyaan publik bahwa apakah Sultan Jogja itu akan ikut serta retreat kepala daerah di Lembah Tidar Magelang?

Pertanyaan ini menyeruak setelah beredarnya informasi jadwal retreat 505 kepala daerah yang akan dilantik 20 Februari 2025 mendatang.

BACA JUGA:Retreat 505 Kepala Daerah di Akmil Magelang Berlangsung 21-28 Februari

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menyebut bahwa sebanyak 505 kepala daerah terpilih akan mengikuti pembekalan di Akademi Militer selama sepekan.

Bima Arya menegaskan bahwa retreat ini akan dijalankan bagi kepala daerah mulai dari gubernur, bupati, dan walikota yang terpilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 lalu.

"Mungkin tidak (ikut pembekalan), Ngarso Dalem (Sultan HB X) tidak termasuk dalam 505 orang tersebut," kata Bima Arya, di Akmil Magelang, Minggu 9 Februari 2025.

BACA JUGA:Jadwal Retreat Kepala Daerah di Akmil Magelang Tunggu Pelantikan

Bima menjelaskan bahwa 505 kepala daerah terpilih merupakan kepala daerah yang tidak terlibat dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) dan Dismissal, sehingga Sultan HB X tidak termasuk dalam kelompok 505 kepala daerah terpilih tersebut.

Sementara Sultan tidak berpartisipasi dalam retreat, Bima Arya berharap agar Raja Keraton Jogjakarta itu dapat hadir dan mendampingi di Gedung Agung.

Gedung Agung direncanakan sebagai lokasi pertemuan bagi ratusan kepala daerah sebelum berangkat bersama menuju Akmil Magelang menggunakan bus pada tanggal 21 Februari.

BACA JUGA:Soal Wacana Retreat Kepala Daerah, Akmil Magelang Belum Terima Surat Resmi Kemendagri

"Harapannya Ngarsa Dalem (Sultan HB X) juga bersedia untuk hadir bersama ketika diadakan pertemuan di sini," ujarnya.

Bima menegaskan bahwa pembekalan kepemimpinan di Akmil Magelang akan dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien, mengingat sarana dan prasarana yang ada sebelumnya masih dapat dimanfaatkan.

Sumber: magelang ekspres